Anies-Ganjar Berpasangan, Keterbelahan Masyarakat tak Akan Terjadi

Senin, 22 Maret 2021 – 22:56 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Politika Institute Zainul Abidin Sukrin memprediksi pembelahan masyarakat di Pemilihan Presiden 2024 bakal kembali tajam.

Zainul memprediksi hal tersebut, apabila nantinya pilpres hanya diikuti dua pasangan calon.

BACA JUGA: Survei, Anies Paling Banyak Dipilih Anak Muda Indonesia, Bagaimana Ganjar dan AHY?

"Bila calon hanya dua pasang saja, maka kecenderungan pembelahan masyarakat akan kian mengerucut dan membahayakan tatanan politik dan sosial," ujar Zainul dalam keterangannya, Senin (22/3).

Dia memprediksi pembelahan tidak akan tajam jika nantinya calon yang maju lebih dari dua pasangan.

BACA JUGA: Duka Mendalam, Perawat Hamil Meninggal Dunia karena Covid-19

"Pembelahan saya kira juga tidak akan tajam jika nantinya yang maju berpasangan itu Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo atau sebaliknya," ucap dia.

Zainul meyakini Anies dan Ganjar dapat menyatukan masyarakat yang saat ini terkesan masih ada yang terbelah.

BACA JUGA: Pilpres 2024: Adies dan Anak Buahnya Siap Sosialisasi Nama Ini ke Seluruh Penjuru Indonesia

"Saya kira jika kedua kepala daerah ini maju berpasangan, akan sangat kuat dan cenderung tidak ada yang bisa melawan," kata dia.

Tidak saja Anies dan Ganjar, secara garis besar Zainul memprediksi Pilpres 2024 merupakan panggung bagi para menteri dan kepala daerah.

Analisis peluang politik tersebut didasarkan dinamika pemilihan umum sejak 2004 sampai 2019.

Menurut dia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih pada 2004 karena pernah menjadi menteri.  

"Sedangkan 2014, Joko Widodo (Jokowi) terpilih karena sukses dan berprestasi sebagai wali kota Solo dan sempat menjadi gubernur DKI Jakarta 2012," kata dia.

Peluang politik tersebut makin dikunci dengan tidak adanya incumbent di Pilpres 2024 nanti.

Menurut Zainul, saat tidak ada incumben maka hampir semua segmen pemilih akan melihat sepak terjang calon presiden, terutama prestasi-prestasi yang telah dicapai.

Oleh karena itu, kata Zainul, tidak heran beberapa waktu lalu beredar meme deklarasi calon presiden dan wakil presiden antara Jusuf Kalla dan Agus Harimurti Yudhoyono (JK-AHY), serta Moeldoko dan Puan Maharani (Moeldoko dan Puan).

"Meme tersebut saya kira hanya manuver saja, kecenderungan paket calon dalam pilpres 2024 yang memiliki peluang menang yaitu menteri dan kepala daerah, menteri dan menteri, kepala daerah dan menteri, atau kepala daerah dan kepala daerah," kata dia.

Zainul menilai modal politik hanya menjadi ketua partai tidak signifikan untuk memenangkan Pilpres 2024.

Hal itu dapat dibaca pada kekalahan Prabowo di dua kali pilpres berturut-turut.

Menurut dia, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil merupakan kepala daerah yang memiliki kans pilpres 2024.

"Sedangkan di kalangan menteri, ada banyak. Seperti Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, Moeldoko, Risma, dan Syarul Yasin Limpo," pungkas Zainul Abidin Sukrin. (gir/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diblokir Twitter dan Facebook, Donald Trump akan Ciptakan Media Sosial Sendiri


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler