jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah merampungkan masa jabatannya di DKI Jakarta pada Minggu (16/10) lalu.
Meski begitu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gilbert Simanjuntak masih menagih janji audit gelaran Formula E, yang diselenggarakan Anies.
BACA JUGA: Terlanjur Kecewa, Soimah: Tolong ya, Enggak ada Pertanyaan Tentang Lesti dan Billar
Pasalnya, janji Formula E akan diaudit seperti yang disampaikan oleh Ketua Panitia Ahmad Sahroni dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria tidak kunjung dilakukan hingga berbulan-bulan.
“Ini sangat memalukan, tidak bertanggung jawab. Anies sendiri tidak berani mempertanggungjawabkan keuangan Formula E, menghindari penggunaan hak interpelasi legislatif yang dijamin undang-undang,” ucap Gilbert, Selasa (18/10).
BACA JUGA: Mampu Hempaskan Sel kulit Mati Dalam 3 Menit, Cleora Beauty Raih Top 1 Produk Skincare
Kepala Badiklatda DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta ini menyebutkan audit Formula E turut diperburuk oleh Partai Nasdem yang menganggap kriminalisasi sewaktu KPK memeriksa kasus gelaran itu.
“Masa depan KPK dipertaruhkan oleh Nasdem dengan pernyataannya. Proses di internal KPK terlalu dicampuri Nasdem dan media tertentu,” kata dia.
BACA JUGA: Eki Pitung Jelaskan Makna Golok Macan Betawi Hadiah Perpisahan untuk Anies Baswedan
Gilbert menuturkan Formula E masih perlu diaudit karena warga DKI dianggap kehilangan Rp 830 miliar dari APBD secara sia-sia.
“Lalu akhirnya kehilangan kesempatan untuk bantuan UMKM, perumahan layak huni, normalisasi sungai, dan hal prioritas lainnya,” seru Gilbert. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi