Anies: Tak Mau Musyawarah Itu Otoriter, Bukan Tegas!

Rabu, 25 Januari 2017 – 22:16 WIB
Anies Baswedan. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemimpin tidak boleh menjadikan rakyat sebagai musuh. Pemimpin seharusnya mau mendengarkan dan berdialog dengan warganya.

"Perlu ada fasilitator antar-warga dan pemimpin yang berbeda pandangan. Maka, fasilisator akan memberikan alternatif solusi, agar dua pihak yang berbeda dan punya pandangan masing-masing itu, bersatu," ujar Anies di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (25/1).

BACA JUGA: Anies-Sandi Bakal Sebar 30 Ribu Pengawas Politik Uang

Selama ini, kata Anies, perundingan antara pemerintah dan rakyat menjadi buntu, karena ketimpangan kekuasaan yang sulit menimbulkan kesepakatan.

Anies menilai, pemerintah yang berjalan demikian tidak dilandasi dengan ketegasan.

BACA JUGA: Masuk RS untuk Berobat, Djarot Malah Dihantam Hoax

"Kalau asumsi, bahwa pemerintah itu harus tegas, mengapa kita tidak memilih gubernur saja dan tidak perlu DPRD? Tidak usah memakai musyawarah, karena asumsinya tidak akan tercapai kesepakatan," ungkap Anies.

Bagi Anies, gaya kepemimpinan seperti itu, bukan lah ketegasan, melainkan otoriter.

BACA JUGA: Anies Pengin Semua Warga Merasakan Manfaat Pembangunan

"Tegas dan otoriter berbeda. Ororiter itu keputusan ada di tangan pemimpin. Kalau tegas itu, artinya keputusan bersama dijalankan dengan teguh, bersama-sama," pungkasnya. (dka/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok-Djarot Bakal Libatkan Warga untuk Awasi TPS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler