Anindya Kusuma Putri, Sejak Kecil Ingin Dimahkotai

Minggu, 22 Februari 2015 – 06:35 WIB
Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri. Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com - RAUT muka bahagia dan tak percaya terpancar di wajah Anindya Kusuma Putri, 23,  saat namanya dipanggil sebagai Puteri Indonesia 2015,  Jumat malam (21/2) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.

Dia berhasil mengalahkan dua finalis lain yang masuk tiga besar, Chyntia Fabyola (Tya) dari Kalimantan Barat dan Gresya Amanda Maaliwuga (Manda) dari Sulawesi Utara.  Dia menjadi Puteri Indonesia 2015 menggantikan Elvira Devinamira Wirayanti

BACA JUGA: Ingin Ikutan jadi Bintang Film 40 Days in Europe? Klik Berita Ini

Karena itu juga, senyum yang telah menghias wajah cantiknya semakin mengembang. Perempuan yang lahir di Semarang, 3 Februari 1992, itu lantas menerima mahkota yang sebelumnya terpasang di kepala Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira.

Puluhan pendukung yang menonton dari tribun langsung berhamburan masuk ke arena panggung mengerubuti Anin. Mereka mengucapkan selamat dan berfoto selfie.

BACA JUGA: Pamor AKB48 Mulai Meredup? Ini Kata Yui-han

Anin dan dua pemenang lainnya, Tya dan Manda, langsung kembali ke Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, tempat dia dan 36 kontestan lainnya menginap. Namun, setiba di hotel, euforia kemenangan belum habis.

Beberapa pendukungnya ternyata juga sudah berada di hotel tersebut. Termasuk keluarga yang baru bisa menemui Anin sejak mengikuti karantina pada 11 Februari 2015 lalu.

BACA JUGA: Asty Ananta Ingatkan Roger Danuarta Jangan Bandel Lagi

Kepada Jawa Pos (induk JPNN), Anin mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka akan meneruskan estafet perjuangan dari Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira Wirayanti.

’’Saya kaget dan sangat terharu. Dari kecil, SD atau SMP, saya suka ngomong ingin dimahkotai seperti mbak-mbaknya di Puteri Indonesia. Sekarang saya percaya bahwa kata-kata itu memang bisa mengandung doa,’’ katanya dengan ekspresi bahagia saat ditemui di hotel.

Mengikuti kontes kecantikan tersebut, Anin yang pernah menjadi presenter Jejak Petualang itu sebetulnya bukan wajah baru. Sebelumnya, dia mengikuti seleksi Puteri Indonesia tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada 2011. Namun, langkah mahasiswi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tersebut harus terhenti.

’’Waktu itu saya hanya menjadi runner-up­ 1. Pemenang dari Jateng Maria Selena,’’ ujarnya. Untuk informasi, Maria Selena akhirnya melenggang menjadi Puteri Indonesia 2011 menggantikan Nadine Alexandra.

’’Saya lalu belajar dari kegagalan, kenapa saya terhenti di peringkat kedua,’’ lanjut perempuan yang merupakan atlet basket di kampusnya tersebut.

Usia Anin masih 19 tahun kala itu. Jadi, dia berpikir untuk mengumpulkan pengetahuan dan memperbaiki kekurangan.

’’Semua itu saya lakukan untuk kembali (berkompetisi) menuju ke sini (Puteri Indonesia, Red),’’ tutur Anin yang masih mengenakan mahkota kebesarannya. Dia berniat menebus kekalahannya.

Selama empat tahun, Gadis Sampul 2008 itu menambah wawasan dengan aktif berorganisasi. Mulai 2012, dia tergabung di Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Undip.

Tidak hanya sebagai anggota, Anin menjadi ketuanya untuk periode 2013–2014. Tahun lalu dia berkesempatan menjadi duta muda Indonesia dalam The 41st Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP).

’’Dengan aktif di organisasi, wawasan saya luas, banyak kenalan dalam dan luar negeri, dan bisa jalan-jalan juga. Tapi, waktu ke Jepang (program SSEAYP, Red), kaki kananku cedera gara-gara jatuh saat tampil menari,’’ ucapnya. (dod/c17/jan)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... JKT48-AKB48 Sukses Buat Para Pria Histeris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler