jpnn.com, JAKARTA - Muncul tagar Indonesia Terserah membuat musisi Anji ikut prihatin. Kata Indonesia Terserah muncul sebagai bentuk rasa putus asa melihat kelakuan masyarakat yang sudah tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Bagi Anji, hal ini harus disikapi dari sudut pandang yang berbeda. Pasalnya, adanya pelanggaran tersebut karena aturan yang memiliki celah untuk itu.
BACA JUGA: Sudah Hijrah, Roro Fitria Masih Kerap Makan Bunga Kantil dan Melati?
“Terserah. Penting itu apa? Membuat konser streaming di rumah, walau rame-rame? Shooting acara TV yang produksinya melibatkan banyak orang? Menyelamatkan perusahaan? Menolong orang hingga turun ke jalan? Membuat konten untuk media sosial di luar rumah?,” ungkapnya, Rabu (20/5) lewat unggahan Instagram miliknya.
Pelantun lagu Dia itu juga menyindir kelakuan warga yang menghalalkan berbagai cara untuk mudik maupun keluar rumah.
BACA JUGA: Lebaran Kali ini, Tak Ada Open House dan Baju Seragam di Rumah Ayu Ting Ting
“Atau sekadar melepas nostalgia? Membeli surat bebas covid-19 palsu di online market place, demi bertemu orang tua di kampung halaman? Berjualan cilok di pasar? Beli baju untuk anak? Menyelinap sejenak keluar rumah mencari kedai kopi demi menjaga kesehatan mental?,” lanjutnya.
Anji mengakui awalnya dia patah hati dan kesal karena sudah berusaha menaati PSBB, tapi melihat banyak pelanggaran-pelanggaran.
BACA JUGA: Tata Janeeta Akui Kekasih Barunya Berstatus Duda
“Lalu saya berpikir. Penting itu apa sih? Buat siapa? Kemarin saya juga keluar rumah beberapa kali. Studio Dunia Manji juga didatangi tamu berganti-ganti,” jelasnya.
Anji paham setiap orang memiliki kepentingan.
“Tidak semua bisa disamaratakan. Mungkin kita yang kesal, ada di posisi lebih baik dari orang lain, yang tidak bisa tetap di rumah. Semua ini terjadi karena memang aturannya memiliki celah untuk dilanggar kok. PSBB bukanlah lockdown. Harus kembali ke pemahaman itu,” bebernya.
Pada momen saat ini, Anji meminta semuanya untuk lebih santai dan menerima keadaan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Saatnya tidak takut berlebihan namun tetap berjaga. Saatnya lebih banyak tertawa. Saatnya mulai menerima keadaan yang serba entah, lalu beradaptasi dengan baik. Menjaga diri, minimal lingkungan terkecil, keluarga. Indonsia, terserah,” tandas Anji.(PojokSatu)
Redaktur & Reporter : Yessy