Anne Avantie dan Karya Penuh Cintanya Selama 30 Tahun

Selasa, 10 Maret 2020 – 23:28 WIB
Palembang Fashion Week 2020. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - ANNE Avantie menutup pagelaran fashion show terbesar di Sumatera Selatan “Palembang Fashion Week 2020” yang diselenggarakan di Spot and Convention Center, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) baru-baru ini.

Pagelaran fashion show ini digagas oleh Palembang Icon, pusat perbelanjaan yang dikelola oleh Lippo Malls selama 7 tahun.

BACA JUGA: Anne Avantie Kaget Baca Komentar di Instagram Presiden Jokowi

Acara ini digelar sejak 5 Maret dan menghadirkan lebih dari 20 desainer di area Palembang dan Sumatera Selatan. 

Fashion show kali ini juga menandai 30 tahun Anne Avantie berkarya dengan menghadirkan busana koleksinya bertema 'Tjerita Tjinta'.

BACA JUGA: Pesona Raisa dan Isyana Sarasvati di Konser Kemenangan Indonesian Idol

Untuk itu, fashion show ini menjadi bagian dari roadshow menjelang perayaan 30 tahun Anne Avantie berkarya di dunia mode tanah air.

Fashion show yang berjalan kurang lebih selama 2 jam itu pun dikemas secara apik dengan aksi teatrikal yang menggabungkan tarian dan penampilan dari para artis ibu kota seperti Indy Barends dan Indra Bekti. 

Tak ketinggalan, para Putri Indonesia di antaranya Kezia Warouw, Bunga Jelitha Ibrani, Sonia Fergina Citra turut meramaikan. Sepanjang fashion show, masyarakat Palembang menyambut antusias dengan tepukan tangan. 

Mall Director Palembang Icon, Co Ing mengatakan pihaknya telah menggelar PFW selama tujuh tahun berturut-turut.

Dia berharap, ajang ini mampu menumbuhkan industri fashion di tanah air, khususnya di Palembang.

"Hal itu sesuai dengan misi Lippo Malls Indonesia bahwa kehadiran kami melalui PFW diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi Indonesia, khususnya Palembang," ungkapnya di Palembang Sport and Convention Center, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Menurut Co Ing, kehadiran Anne Avantie merupakan hal yang istimewa dalam PFW. Sebab, Anne bersedia tampil di ajang PFW dan menjadikan ajang ini sebagai bagian dari roadshow perjalanan kariernya. 

Dia mengatakan, hal itu terjadi karena Anne sangat jatuh cinta dengan respons dari masyarakat Palembang yang sangat antusias akan kehadirannya pada saat Pasar Tiban di gelar di Palembang Icon tahun lalu. 

"Setelah sukses dengan Pasar Tiban, kami pun meminta Anne Avantie untuk mau menjadi bagian dalam PFW. Hal itu direspon positif dan beliau pun bersedia menghadirkan karyanya di PFW," jelas Co Ing.

Sementara itu, Anne Avantie yang akrab disapa Bunda ini mengatakan kehadirannya di Palembang merupakan kali kedua setelah sebelumnya, dia mengadakan acara Pasar Tiban bekerja sama dengan Palembang Icon. 

Anne menuturkan, fashion show kali ini merupakan napak tilas perjalanan karirnya selama 30 tahun berkarya melengkapi roadshow yang telah dan direncanakan digelar di beberapa kota di Indonesia lainnya. 

Tampil di PFW bukan sesuatu yang direncanakan dan  diagendakan. Namun, dia mengaku menemukan perasaan jatuh cinta selama menggelar Pasar Tiban di Palembang karena antusiasme masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan yang begitu luar biasa atas karyanya.

"Saya menemukan perasaan cinta di Palembang. Untuk itu, saya memberikan tema pada gelaran kali ini dengan 'Tjerita Tjinta'. Sebagai ungkapan rasa cinta saya kepada masyarakat Palembang," paparnya. 

Menurut Anne, busana yang tampil di PFW merupakan karya masterpiece dan hanya 20% yang baru. Karya masterpiece itu merupakan hasil dari karyanya selama 30 tahun perjalanan kariernya.

Bahkan, ada busana yang diciptakan pada 17 tahun lalu yang kembali ditampilkan pada gelaran tersebut. 

Pada gelaran tersebut, Anne memboyong beberapa Putri Indonesia untuk membawakan busana karyanya tersebut.

Di antaranya Kezia Warouw (Putri Indonesia 2016), Bunga Jelitha Ibrani (Putri Indonesia 2017), Sonia Fergina Citra (Putri Indonesia 2018). 

Anne berharap pagelaran busana kali ini bisa memberikan inspirasi kepada generasi selanjutnya untuk terus berkarya.

Tidak hanya itu, dia juga ingin berbagi inspirasi dengan para desainer lokal agar tetap terus belajar dalam menghasilkan sebuah karya. 

"Bagi saya, desainer itu bukan hanya menghasilkan baju bagus, tapi menciptakan brand, lalu pasar, hingga industri. Pada akhirnya bisa menyerap tenaga kerja sehingga bisa menjadi berkat di masyarakat," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler