Ansyad Mbai: Aksi Terorisme Saling Berkaitan

Minggu, 12 Mei 2013 – 01:39 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mulai menemukan benang merah dari sejumlah aksi terorisme yang ada di tanah air. Bahkan setelah didalami ternyata aksi teror yang berhasil digagalkan dalam dua pekan ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya.

"Apa yang terjadi minggu ini adalah kelanjutan dari 2012," kata Ketua BNPT, Ansyad Mbai di kawasan Soedirman Jakarta, Sabtu (11/5).

Sejak Maret 2012, lanjut Ansyad, aksi Ini sudah ada di Bali dengan ada 5 orang pelaku. Bulan Mei-Juni ada 13 orang pelaku menghacker MLM yang tujuannya untuk mencari dana (fai) guna membiayai aksi teror.

"Dan sudah terbukti sudah digunakan untuk mendanai latihan di Poso, beli senjata, bahan peledak, sampai merekrut anggota dan pembiayaan bom," kata Ansyad.

Masih lanjutannya, bulan Juli 2012 ditangkap 2 orang di Poso atas nama Naib dan Mujid, yang berencana meledakkan gedung MPR/DPR di Jakarta. Kemudian terjadi rentetan aksi teror yang sebetulnya besar tapi menurut Ansyad, bisa ditangkal.

"Seperti yang di Solo 17 Agustus lalu, kemudian di Depok. Depok itu jaringan dari Solo dan ternyata aktivis di Poso itu juga dari Solo asalnya," beber purnawirawan Polri ini.

Nah, pada 4 Januari 2013 ada penangkapan 2 teroris di Makassar yang merencanakan pembunuhan terhadap Gubernur Makassar oleh kelompok Abu Uswah yang masih berkaitan dengan kasus Ambon, Bima, Poso dan Solo.

"Kalau aksi terornya itu sudah berlangsung sejak awal. Mulai bulan Februari-Maret sudah aktif dan tidak ada penindakan saat itu karena mereka masih melakukan persiapan. Tapi bulan April sudah terjadi 3 kali perampokan bank, BRI Batam sampai BRI Lampung," tutur Ansyad.

Saat ini, katanya, mereka sudah ditangkap. Mereka ini dipimpin oleh Abu Roban yang menurut pengakuan para teroris itu sebelumnya sudah dideklarasikan di Bandung. Abu Roban juga sebagai amirnya mujahidin indonesia barat, sedangkan Santoso mujahidin indonesia timur. Sementara pimpinan di atas Abu Omar sudah ditangkap 2010.

"Nah Abu Omar kalau anda tahu rumahnya di belakang (Karet Tengsin Jakarta). Itu namanya Zulfikar, dulu merekalah yang ngebom masjid istiqlal, bank BCA Hayam Wuruk dan mereka yang berniat membunuh Anshori Abdul Jalil wakil ketua MPR. Jadi teroris ini berangkai semua. Dan yang terjadi minggu ini semua kejadian yang sejak lama, bahkan tahun 1999," ungkapnya.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melani Prihatin Banyak Pejabat Terjerat Korupsi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler