Alwinsyah menyebut kisaran dividend pay out ratio itu termasuk angka positif. Pasalnya, tahun ini hingga tahun depan, perseroan memiliki agenda ekspansi yang bakal menyerap investasi besar. Memang tahun lalu, perseroan mengguyur dividen sebesar 40 persen. ”Aslinya, keuntungan tahun lalu meningkat 14,8 persen dibanding 2010 sebesar Rp 1,68 triliun,” imbuh Alwinsyah.
Raihan laba itu sambung Alwinsyah, ditopang penjualan bersih 2011 di level Rp 10,37 triliun. Kondisi itu tumbuh 18,3 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 8,74 triliun. Pencapaian tersebut didukung kenaikan volume penjualan feronikel, bijih nikel, dan emas. Di sisi lain, manajemen telah menyampaikan rencana ekspansi kepada pemerintah selaku pemegang saham mayoritas.
Sejumlah proyek bakal digarap manajemen. Antara lain proyek pengolahan sponge iron Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan kapasitas 315 ribu ton per tahun. Diperkirakan proyek senilai USD 50 juta itu beroperasi tahun ini. Proyek dikerjakan bersama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sebagai pemegang saham mayoritas yaitu 66 persen sedang perseroan punya porsi 34 persen.
Di samping itu, perseroan juga tengah fokus mengerjakan konstruksi proyek CGA Tayan, Kalimantan Barat (Kalbar) dimulai 2011 lalu senilai USD 450 juta. Antam juga memiliki proyek feronikel di Halmahera Timur (Haltim) sebesar USD 1,6 miliar. Proyek-proyek itu didanai anggaran belanja modal sekitar Rp 4 triliun.
Sementara pada kuartal pertama tahun ini, perseroan mengklaim kinerja penjualan sesuai target. Penjualan komoditas emas dan feronikel telah mencapai 25 persen dari incaran tahun 2012. Hanya, kinerja penjualan dua komoditi andalan perseroan itu tidak diikuti bijih nikel. Hingga akhir Maret lalu, penjualan nikel hanya 1,72 wet metrik ton (WMT) atau 22 persen dari target 2012 7,8 WMT.
Fakta itu tersaji sebut Alwinsyah menyusul sukses optimasi dan perbaikan alat produksi feronikel II di Pomala, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Perseroan telah mengaktifkan kembali pabrik ini pada 12 April lalu, kapasitasnya diharap naik menjadi 22 ribu ton dari sebelumnya sekitar 19 ribu ton per tahun. Sedang penjualan feronikel, ditarget mencapai 19.500 TNi hingga akhir tahun. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Rombak Direksi Pertamina
Redaktur : Tim Redaksi