LONDON - Laga final Piala FA 2013 antara Manchester City kontra Wigan Athletic malam ini (siaran langsung Trans TV pukul 23:15 WIB) bakal menjadi momen superpenting bagi kedua tim. Bagi City, gelar tersebut setidaknya akan mengobati luka karena tak bisa berbuat apa-apa di Liga Inggris dan Liga Champions.
Mereka juga tengah membidik gelar keenam sepanjang keikut sertaan di kompetisi paling tua di dunia tersebut. Kali terakhir mereka mampu menjadi juara ialah pada musim 2011 lalu. Saat itu mereka mengalahkan Stoke City untuk merebut gelar juara kali pertama setelah dahaga selama 43 tahun.
Nah, final kedua dalam tiga tahun terakhir seolah menegaskan hasrat City untuk mendominasi kompetisi tersebut. Pelatih City Roberto Mancini pun sudah menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil fight meski menghadapi lawan yang di atas kertas bisa dijungkalkan.
“Sangat penting untuk memenangi piala ini. Ini adalah final kedua dalam tiga musim terakhir. Gelar juara akan sangat penting untuk kami dan klub,” terang Mancini seperti dilansir Skysports, Sabtu (11/5).
City tentu ingin memperbaiki harga diri mereka sebagai salah satu klub raksasa di Liga Inggris. Gelontoran banyak uang untuk mendatangkan pemain berkualitas tentu harus diimbangi dengan prestasi yang mengilap.
“Saya pikir, juara Piala FA setelah menjuarai Liga Inggris musim lalu adalah hal yang sangat penting. Ini adalah sebuah kesempatan. Kami ingin melakukan yang terbaik,” tambah mantan pelatih Inter Milan tersebut.
Nah, jika City memburu harga diri, Wigan malah membidik history. Jika mampu menjadi juara, mereka akan membukukan sejarah klub dengan memenangi tropi bergengsi untuk kali pertama. Sejak berdiri pada 1932, Wigan belum sekalipun bisa memenangi tropi major.
Pelatih Wigan Roberto Martinez mengharapkan anak asuhnya tampil edan. Menurutnya, anak asuhnya harus memiliki mimpi untuk mengangkat tropi juara.
“Para pemain harus bermimpi besar dan lebih besar lagi untuk mendapatkan juara. Mencapai final sebenarnya juga sudah luar biasa untuk klub. Namun, kalau bisa menjadi juara, itu akan menempatkan kami di level yang berbeda,” ujar Martinez seperti dilansir BBC. (jos/jpnn)
Mereka juga tengah membidik gelar keenam sepanjang keikut sertaan di kompetisi paling tua di dunia tersebut. Kali terakhir mereka mampu menjadi juara ialah pada musim 2011 lalu. Saat itu mereka mengalahkan Stoke City untuk merebut gelar juara kali pertama setelah dahaga selama 43 tahun.
Nah, final kedua dalam tiga tahun terakhir seolah menegaskan hasrat City untuk mendominasi kompetisi tersebut. Pelatih City Roberto Mancini pun sudah menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil fight meski menghadapi lawan yang di atas kertas bisa dijungkalkan.
“Sangat penting untuk memenangi piala ini. Ini adalah final kedua dalam tiga musim terakhir. Gelar juara akan sangat penting untuk kami dan klub,” terang Mancini seperti dilansir Skysports, Sabtu (11/5).
City tentu ingin memperbaiki harga diri mereka sebagai salah satu klub raksasa di Liga Inggris. Gelontoran banyak uang untuk mendatangkan pemain berkualitas tentu harus diimbangi dengan prestasi yang mengilap.
“Saya pikir, juara Piala FA setelah menjuarai Liga Inggris musim lalu adalah hal yang sangat penting. Ini adalah sebuah kesempatan. Kami ingin melakukan yang terbaik,” tambah mantan pelatih Inter Milan tersebut.
Nah, jika City memburu harga diri, Wigan malah membidik history. Jika mampu menjadi juara, mereka akan membukukan sejarah klub dengan memenangi tropi bergengsi untuk kali pertama. Sejak berdiri pada 1932, Wigan belum sekalipun bisa memenangi tropi major.
Pelatih Wigan Roberto Martinez mengharapkan anak asuhnya tampil edan. Menurutnya, anak asuhnya harus memiliki mimpi untuk mengangkat tropi juara.
“Para pemain harus bermimpi besar dan lebih besar lagi untuk mendapatkan juara. Mencapai final sebenarnya juga sudah luar biasa untuk klub. Namun, kalau bisa menjadi juara, itu akan menempatkan kami di level yang berbeda,” ujar Martinez seperti dilansir BBC. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tony Parker Gemilang, Spurs Bekuk Warriors
Redaktur : Tim Redaksi