Antisipasi Iklim Politik, BEI Turunkan Target Jumlah Emiten

Senin, 02 Juli 2018 – 00:26 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Dery Ridwansah/JPC/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menurunkan target jumlah perusahaan yang tercatat atau emiten pada 2019 karena ada pileg dan pilpres.

”Di 2019 kami coba antisipasi karena kondisi politik 2019. Mungkin menurun sedikit menjadi 25 sampai 30,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Jumat (29/6).

BACA JUGA: Anggota DPD RI: AHY Capres Potensial Pilpres 2019

Adapun target perusahaan tercatat untuk 2020 sekitar 40 perusahaan. Nyoman mengatakan, BEI mencoba realistis dengan mematok angka tersebut.

Meski demikian, BEI optimistis perusahaan tercatat akan bertambah setiap tahun.

BACA JUGA: Ikhtiar Mencari Tiket bagi Gatot Sepertinya Bakal Mubazir

Direktur Utama BEI Inarno Djayadi menambahkan, untuk mengakselerasi jumlah perusahaan tercatat dan investor, pihaknya bakal melakukan pembinaan perusahaan start-up, UKM, dan kemitraan dengan fintech serta privatisasi perusahaan BUMN/BUMD.

Sementara itu, melalui hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) kemarin, BEI memaparkan kinerja 2017.

BACA JUGA: Gerindra Tak Mau Prabowo Turun Level Jadi Pendamping Amien

Juga target pada 2018 di bawah direksi baru yang baru disahkan untuk periode 2018–2021.

Pemegang saham menyetujui pengangkatan Inarno Djayadi menggantikan Tito Sulistio sebagai direktur utama.

Inarno mengatakan, direksi baru telah menyusun strategi dan rencana kerja selama empat tahun ke depan.

Terutama dalam meningkatkan peran BEI mengemban misi sebagai penyedia infrastruktur pasar modal, mengembangkan industri pasar modal, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

”Intinya, kami ingin meneruskan apa-apa yang masih pending matters. Kami berikan apresiasi terhadap achievement direksi sebelumnya, Pak Tito dan tim, dan yang kira-kira menjadi pipeline akan kami kawal eksekusinya dalam waktu dekat,” ujar Inarno.

Sepanjang 2017, pasar modal Indonesia mencatat rekor tertinggi dalam hal kapitalisasi pasar. Yakni, Rp 7.052 triliun dan indeks pasar 6.355,65 poin.

Juga transaksi pasar dari segi volume, yaitu 11,95 miliar unit saham per hari, nilai Rp 7,6 triliun per hari, maupun frekuensi perdagangan 312,48 ribu kali transaksi.

”Keberhasilan capaian tersebut, antara lain, dipicu ekspansi basis investor ritel domestik berkat upaya pasar modal Indonesia menjangkau calon investor baru dari segala lapisan masyarakat untuk berinvestasi di BEI,” jelas Inarno. (agf/c25/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Gerindra untuk Permintaan Eggi Sudjana


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler