jpnn.com, JAKARTA - Satgas Covid 19 Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat untuk melakukan tracing dan isolasi, agar penyebaran virus tidak meluas.
Demikian disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat melakukan pengecekan fasilitas kemanan dan penunjang lainnya di gedung-gedung lingkungan Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), sebagai upaya dini agar tidak terjadi kebakaran dan penyebaran wabah Covid-19, Senin (24/08/2020).
BACA JUGA: Kementan Targetkan 3.000 BPP Segera Terkoneksi AWR di Akhir Agustus
Pengecekan ini juga guna memastikan protokol kesehatan lingkup Kementan benar-benar diterapkan dengan baik.
"Kami secara terus menerus aktif mengingatkan kewaspadaan dalam bekerja. Protokol kesehatan tetap berlaku secara ketat, meski secara bergantian harus bekerja di kantor," jelas Mentan SYL saat melakukan pengecekan terhadap sistem kesehatan dan pengaman ancaman kebakaran, saat di gedung C Kanpus Kementan, Senin(24/8).
BACA JUGA: Kementan dan Kemendes PDTT Sepakat Perkuat Lumbung Pangan Masyarakat Desa
Pada pengecekan ini, Mentan SYL didampingi Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmon, Dirjen Perkebunan Kasdi Subagiyono, Kepala Biro Umum dan Pengadaan Maman Suherman dan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kuntoro Boga Andiri.
Mentan SYL sekaligus mengecek kondisi gedung dan fasilitasnya seperti alarm, sensor asap dan panas di dalam gedung, kesiapan hydran dan gudang mesin pompa air hydran.
BACA JUGA: Panen Padi di Lombok Tengah, Mentan SYL Dorong Program Pertanian di NTB
"Jadi fasilitas kami lengkap dan kondisinya siap siaga. Kondisi rawan kebakaran saat ini kami antisipasi dini. Tetapi kami harap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas SYL.
Terkait pencegahan Covid 19, Mentan SYL menuturkan, Kementan secara teratur melakukan rapid test dan tes SWAB untuk setiap karyawan Kementan.
Selain itu, Kementan juga terus melakukan sterilisasi gedung seusai jam kerja untuk tetap menjaga ruang kerja aman dari ancaman Covid-19.
"Setiap bulan kami sudah melakukan pengecekan melalui rapid tes dan tes SWAB. Akan tetapi setiap karyawan juga tidak bisa 24 jam kami jaga karna mereka juga di rumah mereka, pergi ke pasar, atau ke tempat lainnya," terangnya.
Selain itu, sektor pertanian juga mengharuskan turun kelapangan diberbagai daerah untuk menjaga kondisi pangan seperti petani berada di sawah.
Walaupun demikian Mentan mengatakan jajarannya selalu menerapkan prokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Dari tes SWAB terakhir memang ada beberapa karyawan yang positif dan saat ini sudah mendapatkan menanganan. Ruangan juga sudah kembali disterilkan. Pembagian antara WFH dan WFO juga tetap berlanjut seperti sebelumnya," terang SYL.
Di kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono mengatakan bahwa sebagai langkah antisipatif, jajaran pimpinan Kementan terus diminta untuk melakukan langkah pencegahan secara ketat. Pertama, melakukan penyemprotan Desinfektan ke seluruh ruangan Kantor Pusat Kementan.
"Kedua, melakukan protokol kesehatan secara ketat di setiap ruangan, termasuk peningkatan imunitas tubuh masing2 pegawai," ujarnya.
Ketiga, lanjut Momon, yakni melakukan pengaturan WFH, dengan tetap dapat menyelesaikan pekerjaan/tugas.
Keempat, mengurangi kegiatan yg bersifat pertemuan secara fisik (sebaiknya gunakan virtual). Kelima, perbanyak pegawai untuk melakukan rapid test.
"Protokol kesehatan wajib berlaku, menjaga imunitas dengan vitamin dan gizi yang baik. Pegawai telah kita diminta makin berhati-hati. penanganan dilakukan secara maksimal," ungkap Momon.
Selain itu Momon mengatakan bahwa info terkini pengawai yang terinfeksi, saat ini sedang dalam pengobatan dan isolasi mandiri, mengingat rata-rata mereka tidak menunjukkan gejala sakit.
"Kita terus utamakan keselamatan karyawan Kementan. Mudah mudahan dengan langkah yang sudah diambil karyawan aman dan Kementan bisa terhindar dari penyebaran Covid-19," tandasnya.(ikl/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi