jpnn.com, SIDOARJO - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memiliki pekerjaan rumah (PR) menormalisasi sungai di kawasan Porong. Apalagi menjelang musim hujan. Salah satunya Sungai Ketapang yang menjadi salah satu penyebab genangan. ''Pengerukan sudah berjalan,'' ujar Kabid Bina Manfaat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo Bambang Tjatur.
Dia menjelaskan, Jalan Raya Porong memang kerap terendam. Banjir itu disebabkan sungai yang tidak mampu menampung debit air. ''Akhirnya meluap menggenangi kawasan Porong,'' tuturnya kemarin (9/9).
Ada tiga sungai yang menjadi penyebab banjir. Yaitu, Sungai Ketapang, Kedungan, serta Kedungkampil. Menurut dia, tiga sungai itu tidak bisa menampung air secara optimal. Banjir tahun lalu disebabkan luapan air dari sungai tersebut. ''Karena sedimentasi tinggi. Selain itu, ada penyempitan saluran,'' ucapnya.
Untuk normalisasi tiga sungai tersebut, dinas PUPR dibantu Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS). BBWS bertugas mengeruk Sungai Ketapang. Sebab, sungai tersebut dikelola BBWS.
Selain normalisasi, dinas PUPR membangun rumah pompa. Lokasinya di Sungai Kedungkampil. Bambang mengatakan, aliran Sungai Kedungkampil terhubung dengan Sungai Ketapang. Nah, ketika debit sungai penuh, petugas akan memompa air. ''Sehingga air yang menuju ke Ketapang bisa dikendalikan,'' ucapnya.
Kepala Dinas PUPR Sidoarjo Sigit Setyawan menjelaskan, genangan di wilayah Porong memang jadi perhatian pemkab. Sebab, banjir tidak hanya menggenangi sejumlah desa. Namun, air juga merendam Jalan Raya Porong.
Mantan kepala dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) itu menuturkan, salah satu upaya mengurangi genangan adalah normalisasi. Usaha lainnya, meningkatkan jalan dan membangun penampungan air. Menurut Sigit, pemkab sudah berkirim surat ke pemerintah pusat. ''Kami meminta Jalan Raya Porong dibenahi,'' jelasnya. (aph/c15/ai)
BACA JUGA: Pak Anies, Menurut Ahli Bahasa Naturalisasi Sungai Itu...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rezim Anies-Sandi Pengin Bantaran Ciliwung Bersih dari Rumah
Redaktur : Tim Redaksi