Antisipasi Penyebaran Corona, Ini Saran Ikatan Dokter Anak ke Pemerintah

Minggu, 15 Maret 2020 – 05:20 WIB
Anak-anak memakai masker untuk mencegah penularan virus corona di Tiongkok. Foto: REUTERS/Tyrone Siu/wsj/cfo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman B Pulungan Sp.A(K) menyarankan agar seluruh sekolah diliburkan sementara mulai pekan depan di tengah meningkatnya penyebaran virus corona (COVID-19) di Indonesia.

Aman menjelaskan, peningkatan kasus COVID-19 perlu menjadi perhatian khusus pemerintah untuk melindungi anak-anak agar tetap bisa bertumbuh dan berkembang.

BACA JUGA: Alasan Anies Tutup Sekolah Dua Pekan

"Ketika anak itu sakit, itu kan dalam perlindungan dan anak itu harus bertumbuh dan berkembang sesuai potensinya walaupun dalam keadaan sakit," kata Aman di Jakarta, Sabtu (13/3).

Dia menyarankan penutupan sekolah sementara dikarenakan sudah ada dua anak balita usia tiga tahun dan dua tahun yang terinfeksi COVID-19, dan juga anak berusia 16 tahun dan 17 tahun yang merupakan usia pelajar juga terinfeksi virus tersebut.

BACA JUGA: Anies Tunda Pelaksanaan Ujian Nasional SMA dan SMK se-DKI Jakarta

Mengenai bagaimana proses belajar selama diliburkan, Aman menyerahkan pada para pakar pendidikan. Sementara dirinya menegaskan bahwa kesehatan anak harus dilindungi dari ancaman infeksi COVID-19.

Meskipun data COVID-19 yang menginfeksi anak di dunia cenderung rendah, Aman mengatakan anak-anak tetap rentan terinfeksi karena memiliki daya tahan tubuh yang rendah dibandingkan orang dewasa.

BACA JUGA: Benarkah Menteri Budi Karya Terkena Corona? Ini Kata Kemenhub

Selain itu dia juga menekankan bahwa COVID-19 merupakan virus baru yang belum banyak diketahui mengenai karakteristiknya sehingga bisa saja berubah-ubah dan bisa lebih banyak menginfeksi anak-anak.

Ia menyarankan para orang tua agar berperilaku sesehat mungkin supaya tidak menularkan penyakit COVID-19 kepada anaknya. Orang tua dianjurkan tidak membawa anak ke tempat keramaian, dan sebisa mungkin bekerja di rumah bila memungkinkan agar tidak membawa kuman dan virus ke rumah.

Menurut Aman, opsi lockdown atau penutupan suatu kota yang terdapat infeksi juga bisa dilakukan agar orang tua tidak menularkan virus ke anaknya.

"Istilahnya efek dominonya ini kita akan menyesal kalau sudah nanti anak banyak yang kena. Ini tidak betul saya bilang, negara tidak melindungi jadinya," kata dia.

Hingga saat ini pemerintah mengumumkan kasus positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 96 orang. Dari seluruh kasus tersebut, delapan orang telah dinyatakan sembuh dan lima orang meninggal dunia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler