jpnn.com, JAKARTA - Panitia Formula E seri Jakarta melakukan beberapa langkah untuk menyukseskan ajang balap mobil listrik pertama di Indonesia itu.
Salah satu langkah yang diambil, yakni melakukan mitigasi bencana apabila cuaca di sekitar sirkuit berubah menjadi ekstrem.
BACA JUGA: French Open 2022: 3 Petenis Berebut Peringkat 1 Dunia
Principle HSE Consultant Formula E Operation Richard Bates mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca.
Demi keselamatan, pihaknya akan mengeluarkan pengunjung dari area grandstand Formula E ketika terjadi cuaca ekstrem.
BACA JUGA: Info Terbaru Tiket Formula E Seri Jakarta, Tinggal Tersisa Kategori Ini
"Kami akan menggunakan informasi dari BMKG untuk memprediksi iklim dan cuaca. Kami tidak akan mengubah cuaca, tetapi kami lakukan mitigasi," ungkap Richard dalam rilis tertulis.
Berkaca dari event MotoGP Mandalika 2022, Richard ingin memastikan balapan Formula E berlangsung dalam cuaca cerah.
BACA JUGA: Atap Tribune Formula E Roboh, Kelangsungan Jakarta EPrix 2022 Terganggu?
Melihat beberapa hari terakhir cuaca di Jakarta tidak menentu maka langkah mitigasi perlu dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Kami akan melakukan hal yang sama seperti di Mandalika, tidak ada yang berbeda. Ketika cuaca berangin maka kami mengarahkan semua keluar dari struktur itu," pungkas Richard.
Persiapan menjelang Jakarta EPrix 2022 sedikit terganggu seusai ada atap tribune sirkuit yang roboh. Pihak panitia langsung bergerak cepat memperbaiki sejumlah kerusakan.
Walaupun ada insiden tersebut, ajang Formula E seri Jakarta berjalan sesuai jadwal, yakni Sabtu (4/6/2022).(jakpro/mcr16/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal