Antisipasi Varian Omicron Masuk Sumut, Edy Rahmayadi Lakukan Langkah Ini

Kamis, 02 Desember 2021 – 12:15 WIB
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat diwawancarai di rumah dinasnya, Jalan Jenderal Sudirman Medan beberapa waktu lalu. Foto: Finta Rahyuni/JPNN.com

jpnn.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memastikan hingga saat ini belum ditemukan pasien Covid-19 dengan varian Omicron di provinsi yang dipimpinnya. 

Namun, mantan ketua umum PSSI itu mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah untuk mengantisipasi agar virus yang diklaim lebih ganas penyebarannya itu tidak sampai masuk ke Sumut. 

BACA JUGA: Simak Pernyataan Pratikno Soal Reshuffle Kabinet, Singgung Soal Omicron

Langkah yang dilakukan, yakni dengan memperketat jalur ilegal yang sering menjadi pintu masuk dari luar negeri, seperti wilayah perairan Batubara dan Tanjung Balai. 

Mantan Pangkostrad itu menyebut sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Batubara dan Pemerintah Kota Tanjung Balai untuk memaksimalkan pengetatan jalur pintu masuk tersebut. 

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Semua Pihak Maksimal Cegah Masuknya Varian Omicron

"Ini sudah saya koordinasikan dengan bupati Batubara dan wali kota Tanjung Balai bahwa harus kami tekankan secara ketat untuk menjaga hal itu," ujar Edy Rahmayadi, Kamis (2/12). 

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga masih menutup akses pintu masuk dari luar negeri, baik dari Afrika atau negara lain yang telah melaporkan adanya varian Omicron. 

BACA JUGA: Varian Omicron Mengancam, Sinovac Tidak Tinggal Diam

“Belum dibuka, seluruh negara yang masuk ke Indonesia itu pintunya di Jakarta," kata Edy.

Terpisah, anggota Satgas Covid-19 Sumut Inke Nadia Lubis menyebutkan pihaknya akan melakukan karantina bagi setiap orang yang datang dari luar negeri. 

"Nanti dikarantina, apakah positif atau tidak, apakah virusnya itu mempunyai varian baru atau tidak," ujar Inke. 

Inke mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan guna mengantisipasi varian Omicron

"Tentunya masyarakat harus tetap menjaga prokes karena vaksin saja belum diketahui seberapa efektif untuk mencegah varian baru ini," pungkasnya. (mcr22/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Boy
Reporter : Finta Rahyuni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler