Antraks di Maros dan Gorontalo, Mentan: Aman Sudah Ditangani

Sabtu, 02 September 2017 – 11:35 WIB
Andi Amran Sulaiman. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian langsung bergerak cepat setelah menerima informasi adanya sapi yang diduga mengidap penyakit antraks di Desa Rompegading, Maros, Sulawesi Selatan dan Desa Tenilo, Gorontalo, Sulawesi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa dirinya langsung menginstruksikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita untuk menangani kasus tersebut.

BACA JUGA: Belanda Tertarik Pada Model Pengambangan Bawang Merah Indonesia

"Sudah ditangani, sudah aman," kata Amran di sela pemotongan hewan kurban di Masjid Nurul Iman di Kompleks Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9).

Sementara itu I Ketut Diarmita menjelaskan, pihaknya langsung menerjunkan tim dari pusat untuk menanggulangi sapi terdampak antraks pada akhir pada 27 Agustus sampai 30 Agustus 2017.

BACA JUGA: Belanda Tertarik Dengan Model Pengambangan Bawang Merah Indonesia

"Nah dari situ kami memberikan awareness pengarahan kepada masyarakat di sana. Kemudian kami melakikan vaksinasi antraks di sana. Kami juga memberikan awareness kepada masyarakat mengenai sapi yang mati akibat antraks itu dimakan. Kan tidak layak," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan kepada masyarakat berupa obat-obatan, vaksin, sarana dan prasarana. Kementan juga melakukan isolasi agar penyebaran virus antraks dikendalikan.

BACA JUGA: Cegah Anthrax di Sulsel dan Gorontalo, Kementan Turunkan Tim

"Saya sudah melapor ke Pak Menteri, kejadian di Gorontalo, kematian sapi ada empat ekor di Desa Tenilo. Terus 27-28 Agustus sudah melakukan vaksinasi di sana bergerak. Sebanyak 295 sapi di sekitar itu (divaksinasi)," jelas dia. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Gerak Cepat Mencegah Penyebaran Anthrax di Sulsel dan Gorontalo


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler