jpnn.com, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengaku sangat berduka atas meninggalnya Prof Malik Fadjar hari ini pukul 19.00 WIB di RS Mayapada Kuningan, Jakarta.
Di mata Anwar, almarhum Malik adalah seorang pejuang pendidikan yang dikenal gigih dan tidak pernah mengenal lelah serta selalu optimistis.
BACA JUGA: Prof Malik Fadjar Meninggal Dunia, Muhammadiyah: Kami Kehilangan Sosok Teladan
"Berkat ketekunannya, almarhum bisa membuat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi salah satu universitas swasta terkenal di negeri ini yang tidak hanya megah dan indah, tetapi juga maju dan modern," tutur Anwar dalam keterangan persnya, Senin (7/9).
UMM merupakan salah satu universitas dan perguruan tinggi unggulan di lingkungan Muhammadiyah.
BACA JUGA: Prof Malik Fadjar Meninggal Dunia, Muhadjir Effendy: Saya Kehilangan Guru Terbaik
UMM juga menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang diperhitungkan di negeri ini.
"Diangkatnya beliau menjadi menteri agama kemudian menjadi menteri pendidikan saya rasa tentu tidak terlepas kaitannya dengan keberhasilan beliau di dalam memajukan kampus yang beliau pimpin," ucapnya.
Malik Fadjar juga aktif di organisasi Muhammadiyah dan telah banyak melahirkan kader-kader muda yang tangguh dan andal. Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy adalah salah seorang kader dan anak didiknya.
Dengan kepergian almarhum, menurut Anwar, warga Muhammadiyah tentu saja akan merasakan kehilangan. Almarhum selama ini telah menjadi pemberi inspirasi bagi generasi di bawahnya dan tempat untuk bertanya.
"Saya berani berkata bahwa sebagian besar dari pendiri dan pengelola perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah adalah banyak terinspirasi oleh karya agung dari beliau berupa UMM yang beliau tinggalkan," terangnya.
Salah satu pesan almarhum Malik yang selalu diingat Anwar adalah 'kalau anda mau mengurus dan mau memajukan perguruan tinggi anda maka tekunilah dan uruslah secara bersungguh-sungguh'.
"Beliau itu saya lihat sangat tidak suka kepada rektor yang senang berjalan-jalan dan tidak betah di kampus," ungkapnya.
"Semoga semua amal ibadah yang telah beliau lakukan akan menjadi pahala bagi beliau sehingga hal itu semua nanti akan dapat menolong beliau ketika berada di depan pengadilan Tuhan nanti di hari akhir. Aamiin," sambung Sekjen Majelis Ulama Indonesia ini. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad