jpnn.com, PORT DICKINSON - Kian dekat jalan Anwar Ibrahim menjadi perdana menteri (PM) Malaysia. Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu berhasil memenangi pemilu sela di Port Dickson pada Sabtu (13/10).
Koalisi Pakatan Harapan (PH) yang mendukungnya meraih 71,3 persen suara. Hari ini, Senin (15/10) Anwar akan dilantik menjadi anggota parlemen.
BACA JUGA: Anwar Sekarang atau Nanti-nanti
''Saya tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan kepada diri saya,'' ujar Anwar pada pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya.
Anwar menang mudah atas enam kandidat lainnya. Salah satunya adalah Mohd Saiful Bukhari Azlan, mantan ajudannya. Saiful pulalah yang dulu membuat Anwar terlempar dari panggung politik. Dia menuduh Anwar menyodomi dirinya. Kasus itu membuat Anwar berkali-kali masuk bui.
BACA JUGA: Bung Charles Dorong RI Ikuti Malaysia Hapus Hukuman Mati
Dukungan untuk Saiful sangat tipis. Dia ada di urutan paling akhir. ''Ini bukanlah akhir. Perjalanan saya baru saja dimulai. Saya akan terus maju,'' ucap Saiful sebagaimana dilansir Malaysia Kini.
Saat pemilu diselenggarakan 9 Mei lalu, Anwar masih berstatus tahanan kasus sodomi sehingga tak bisa ikut. Ketika koalisi PH menang dan menorehkan sejarah, dia merelakan Mahathir Mohamad dilantik sebagai PM.
BACA JUGA: Malaysia Segera Hapuskan Hukuman Mati
Perjanjiannya, Mahathir hanya menjabat dua tahun. Setelah itu, dia akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar. Namun, untuk mengambil alih jabatan dari Mahathir dan menuju Seri Perdana, kantor PM Malaysia, Anwar harus lebih dulu menjadi anggota parlemen.
Anwar telah mendapatkan ampunan kerajaan sehingga bisa bebas tanpa syarat. Legislator PKR di Port Dickson Danyal Balagopal yang juga pengagum berat Anwar sengaja mengundurkan diri 12 September lalu.
Dia memberikan jalan agar Anwar bisa ikut pemilu sela. Kemenangan Anwar sudah bisa diprediksi sebelumnya. Port Dickson adalah basis PKR.
Kemenangan Anwar kemarin juga menorehkan sejarah baru. Untuk kali pertama dalam 20 tahun, Anwar dan Mahathir sama-sama menjadi legislator di bawah bendera yang sama. Anwar mengungkapkan bahwa dirinya menghubungi Mahathir secara pribadi untuk memberitahukan kemenangannya.
Sebelumnya, Mahathir datang dalam kampanye Anwar dan menyuarakan dukungan. Dua tokoh yang sebelumnya merupakan musuh bebuyutan itu bergandengan tangan. Mereka meyakinkan publik bahwa perselisihan telah usai dan kini mereka bersatu.
Anwar menegaskan bahwa reformasi di Malaysia tidak akan berakhir dalam satu dua bulan atau bahkan setahun ke depan.
''Reformasi artinya membersihkan dan memberikan kebebasan pada media, menghapuskan korupsi, dan menjadikan perilaku etis sebagai budaya dalam berpolitik,'' tegas pria yang menjadi wajah pergerakan reformasi Malaysia tersebut.
Meski menang, tingkat kehadiran pemilih tak sesuai target 70 persen seperti dicanangkan PH. Komisi Pemilu menyatakan, dari 68.317 penduduk yang memiliki hak pilih, hanya 58,2 persennya yang datang. Sebab, sebagian penduduk tak senang dengan dihelatnya pemilu sela itu.
''Jika Anda sudah berkuasa, belanjakanlah uang untuk rakyat miskin. Bukan ini (menyelenggarakan pemilu sela, Red),'' ujar Batumalai Ranggasamy, salah seorang pemilih.
Untuk mengadakan pemilu sela tersebut, pemerintah menghabiskan anggaran sekitar MYR 3,6 juta atau setara Rp 13,17 miliar. Anggaran itulah yang dipakai senjata oleh kandidat lain untuk menyerang Anwar. Versi mereka, negara harus mengeluarkan uang sebanyak itu demi menyediakan kursi PM bagi Anwar.
Tapi, bagi para pendukung PKR, kemenangan Anwar adalah keharusan. Mereka yakin bahwa setelah calon PM kedelapan Malaysia tersebut menjadi anggota parlemen, Port Dickson akan dibangun sesuai dengan Anwar. (sha/c22/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahathir Jadi Juru Kampanye Anwar Ibarhim
Redaktur & Reporter : Adil