jpnn.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) menargetkan bisa mengangkut penumpang hingga 40 juta pada tahun ini, meski saat ini industri penerbangan sedang terpuruk akibat pandemi corona.
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin menuturkan, keyakinan tersebut setelah perseroan melihat pergerakan penumpang maupun pesawat pada Juli dan Agustus yang terus meningkat.
BACA JUGA: Terbang Aman & Nyaman di Masa Transisi, AP II Terapkan 5 Inisiatif Protokol Kesehatan di Bandara
Di mana, berdasarkan data AP II, pada 1-5 Agustus 2020 jumlah penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II tercatat 311.565 penumpang atau melesat 46 persen dibandingkan dengan 1-5 Juli 2020, yakni 212.961 penumpang.
"Kalau melihat setelah jalan dua bulan Juli dan Agustus saya optimistis masih ditrack di best skenario. Saya diskusi juga dengan Pak Denon (Ketua Inaca-red) punya prediksi yang sama," kata Awal dalam diskusi bersama Forwahub belum lama ini.
BACA JUGA: Juli 2020, Trafik Penumpang di Bandara Angkasa Pura I Tumbuh 110 persen
"Mudah-mudahan bisa mengelola 448 ribu pergerakan pesawat di 19 bandara dan hampir mendekati 40 juta penumpang," harap Awal.
Awal menjelaskan AP II memiliki tiga skenario dalam target penumpang pada tahun ini. Pertama, AP II mampu melayani 39 juta penumpang dan 448 ribu pergerakan pesawat.
BACA JUGA: Ada yang Ingin Jalan-jalan, Tetapi Mereka Bertanya-tanya Apakah Aman?
Kedua, skenario terburuk yang mana AP II hanya melayani 34,6 juta penumpang dengan 409 ribu pergerakan pesawat.
"Yang apes skenario ketiga, hanya 351 ribu pergerakan pesawat dengan 29 juta pergerakan penumpang. Pergeseran pariwisata juga belum besar meski ada pergerakan. Akhir Juli long weekend saya kira masih di angka 10 sampai 15 persen," imbuh Awal.
Karena itu, Awal mengajak semua pihak bersama-sama untuk menghidupkan lagi pariwisata dan meyakinkan masyarakat bahwa melakukan penerbangan di masa pandemi aman selama menerapkan protokol kesehatan dengan benar.
"Karena kami enggak bisa jalan sendiri-sendiri, perlu kerja sama semua pihak untuk menghidupkan perekonomian melalui pariwisata salah satunya. Artinya kami melihat itu lah kenapa faktor yang didorong safe travel campaign juga mendorong di titik destinasi," tandas Awal.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy