jpnn.com - JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) I telah membuka areal komersil ritel internasional di Bandara Ngurah Rai dengan mengandeng UMKM dan Pengusaha Lokal. Hal itu dilakukan secara terbuka, yakni dengan melakukan proses seleksi mitra usaha kategori UMKM dan mitra usaha untuk terminal domestik.
Lalu apakah jejak AP I akan dilakukan juga oleh AP II?
BACA JUGA: Harga Tanah Meningkat, Pemerintah Fokus ke Rusunawa
Menanggapi hal itu, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha AP II Yusmar Anggadinata menuturkan, pihaknya akan melakukan survei pasar terlebih dulu.
"Kami akan survei pasar dulu, saat ini sedang dalam proses pemilihan konsultan," ujar Yusman dalam acara buka puasa bersama dengan jajaran direksi dan wartawan di Thamrin, Jakarta, Jumat (18/7) malam
BACA JUGA: AP II Siagakan Penambahan Petugas dan Keamanan di Bandara
Langkah pertama lanjut Yusman, yakni survei penumpang yang akan datang ke bandara. Langkah itu perlu dilakukan agar tepat sasaran.
"Di survei dulu penumpang kek apa, domestiknya seperti apa, orang Indonesia berapa banyak yang datang, orang asingnya berapa yang datang," terang dia.
BACA JUGA: Tiap Tahun Pemerintah Targetkan Bedah 250 Ribu Rumah
Berbeda dengan Bandara Ngurah Rai, yang menurutnya tak perlu sampai melakukan survei lantaran mayoritas penumpang di Ngurah Rai adalah orang asing. Sehingga tak bisa langsung diterapkan di Bandara Soetta yang penumpangnya beraneka ragam.
"Jadi kalau di sana (Bandara Ngurah Rai) kan sudah jelas penumpangnya 100 persen asing, jadi bisa langsung tanpa lakukan survei. Itu kalau kita bicara ritel internasional ya. Kalau di Bandara Soekarno masih beragam, nah ini butuh kita lakukan survei terlebih dulu," tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... REI Minta Pemberlakuan Subsidi Uang Muka
Redaktur : Tim Redaksi