Apa Kesamaan Muhammadiyah dan PDI Perjuangan?

Selasa, 09 Juni 2020 – 15:50 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Foto: ANTARA/Katriana

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, organisasinya dengan PDI Perjuangan punya kesamaan visi soal pengentasan kaum duafa di Indonesia.

Hal tersebut dikatakannya pada saat menjadi narasumber pada webinar 'Pancasila dan Keadilan Sosial' yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno.

BACA JUGA: Update Corona 9 Juni: Perkembangan Bagus di RS Darurat Wisma Atlet

"Saya kira Muhammadiyah dan PDIP ini dipertemukan dalam satu concern yang sama pembelaan kepada kaum duafa," kata dia dalam paparannya, Selasa (9/6).

Mu'ti menerangkan, sosok Presiden Pertama RI sekaligus proklamator kemerdekaan Soekarno adalah pemersatu.

BACA JUGA: Ganjar Rela Gowes Sepeda Puluhan Kilometer Demi Melihat Petani Muda Ini

Setidaknya, lanjut Mu'ti, kedekatan Bung Karno dengan kelompok Islam, salah satunya dengan Muhammadiyah karena adanya kesamaan pandangan mengenai kesejahteraan masyarakat dan tujuan dalam membela orang-orang lemah.

"Atau bahasa PDIP adalah kaum marhaen. Dan kami dipertemukan oleh sosok yang sama yaitu Bung Karno sebagai seorang kader yang sangat berkelanjutan dalam pemikiran-pemikiran keislamannya dan seorang pejuang bangsa yang tidak pernah kita ragukan sebagaimana kecintaannya kepada tanah air kita Indonesia," tambahnya.

BACA JUGA: Update Corona Global: Ada Kabar Buruk dari WHO, Bikin Lemas

Menurut Mu'ti kedekatan itu rupanya diwarisi kepada anak-anak Bung Karno. Megawati Soekarnoputri yang juga Presiden Kelima RI dianggap tidak hanya anak kandung biologis Soekarno, tetapi mewarisi apa yang diturunkan dalam bentuk ideologi.

Bahkan lanjut Mu'ti, istri Bung Karno yang tak lain ibunda dari Megawati, Fatmawati, merupakan warga tulen Muhammadiyah.

"Sebenarnya ada banyak chemistry bisa menjadi titik masuk untuk PDIP bisa lebih bekerja sama dan bersinergi dengan Muhammadiyah. Saya tadi malam, mengikuti bahwa acara Haul Pak Taufiq Kiemas yang juga menghadirkan Pak Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah," kata dia.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Sekretaris Jenderal PDIP H asto Kristiyanto dan Ketua Panitia Bulan Bung Karno Djarot Saiful Hidayat atas terselenggaranya webinar ini.

"Saya sering menyebut pak Djarot sebagai pak Gubernur, karena selama masa beliau Muhammadiyah yang berkantor di Menteng Raya bisa terus berkembang," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Hasto menyatakan, sejak awal ideologi bangsa ini digali sebagai ideologi keberpihakan. Yang diartikan supaya manusia Indonesia merdeka dan membebaskan dari belenggu penjajahan.

Hasto juga menerangkan, salah satu tujuan utama Pancasila yakni keadilan sosial dalam bidang ekonomi yang dianggap belum terwujud sepenuhnya. Dan itu kemudian diturunkan agar adil secara politik, adil di bidang hukum, dan adil di bidang ekonomi.

"Praktis Pancasila dalam kehidupan berbangsa, instrumen terminalnya adalah keadilan itu. Suatu pijakan yang visioner, namun menyentuh hal yang paling hakiki setiap manusia terjajah yakni rasa keadilan," kata Hasto. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Soekarno   PDIP   Pancasila  

Terpopuler