jpnn.com, JAKARTA - Inilah akibatnya kalau melupakan sarapan. Seperti dialami lima wartawan yang merasa adanya efek samping pascavaksinasi.
Kejadian ini sempat viral di media sosial dan grup WhatsApp. Sayangnya, informasi yang berkembang justru menyebutkan ada puluhan awak media yang masuk rumah sakit karena vaksin Sinovac.
BACA JUGA: PGRI: Vaksin Covid-19 jadi Paspor Guru Untuk Mengajar
Tidak ingin masyarakat resah, Kementerian Kesehatan langsung melakukan klarifikasi lewat Juru bicara vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmidzi M.Epid.
Menurut dokter Nadia, infornasi bahwa puluhan wartawan terkapar pascavaksinasi Covid-19 adalah tidak benar.
BACA JUGA: Pemerintah Malaysia Didesak Beri Kompensasi Atas Dampak Vaksin COVID-19
"Kami sampaikan informasi yang beredar di WhatsApp grup maupun medsos bahwa ada puluhan awak media terkapar pascavaksinasi tidak benar," kata dokter Nadia dalam video klarifikasinya yang disebar kepada media, Jumat (26/2).
Menurut Nadia, hanya lima jurnalis yang diobservasi di rumah sakit karena ada keluhan pascavaksinasi. Namun, kelima jurnalis sudah kembali ke rumah masing-masing.
BACA JUGA: Gus AMI Minta Tenaga Pendidik dan Guru di Ponpes Diprioritaskan Dapat Vaksin Covid-19
Diia juga memastikan kondisi lima orang itu dalam keadaan sehat walafiat.
"Pada hari ini pascavaksinasi terdapat lima awak media yang memang diobservasi karena merasa ada keluhan efek samping pascapenyuntikan vaksin Covid-19. Saat ini kelima awak media tersebut sudah kembali ke rumah masing-masing dan dalam kondisi sehat," tuturnya.
Lantas apa penyebab lima jurnalis ini masuk rumah sakit setelah disuntik vaksin? Dokter Nadia menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata mereka tidak sarapan atau makan siang sebelum pelaksanaan vaksinasi.
Selain itu mereka tidak cukup beristirahat pada malam hari sebelumnya saat besoknya akan divaksin.
"Kami mengimbau awak media yang akan mendapatkan vaksinasi besok hari untuk istirahat yang cukup dan sarapan sebelum mendatangi lokasi vaksinasi."
"Kembali kami tegaskan infornasi yang mengatakan puluhan awak media terkapar karena divaksin adalah tidak benar," pungkasnya.(esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad