Apakah Pria Perlu Gunakan Deodoran?

Jumat, 28 Maret 2014 – 13:10 WIB

jpnn.com - PEMAKAIAN deodoran saat ini dianggap oleh sebagian besar pria merupakan sebuah kebutuhan. Beberapa di antaranya bahkan tidak percaya diri jika keluar rumah tanpa memakai deodoran terlebih dahulu. Faktanya, sebagian orang memang mengeluarkan bau lebih banyak jika dibandingkan dengan yang lainnya.

Menurut Direktur Dermatologi Kosmetik di Columbia University Medical Center, Robyn Gmyrek, bau badan ditentukan oleh faktor lingkungan, jenis makanan  dan genetika. “Beberapa orang secara alami memang tercium lebih berbeda daripada yang lain. Hal itu bukan karena kelembaban saja, tapi juga karena bakteri yang memecah keringat menjadi senyawa organik," katanya seperti dilansir laman Men's Health, Kamis (27/3). .

BACA JUGA: Autisme pada Adik Meningkat 7 Kali Lipat

Gmyrek menambahkan, pria yang berkeringat sedikit bisa baik-baik saja tanpa deodoran. “Sementara pria lain mungkin perlu menggunakannya beberapa kali sehari," katanya.

Hanya saja Gmyrek juga mengingatkan bahwa deodoran yang diyakini bisa menambah kepercayaan diri justru tidak mampu mencegah datangnya keringat berlebih. Karenanya untuk mengoptimalikan manfaat deodoren, Gmyrek menyarankan untuk  memilih yang mengandung bahan antibakteri seperti triclosan.

BACA JUGA: Ikan Cod Bisa Awetkan Stok Darah

Dibandingkan deodoran, anti-perspirant lebih mungkin menjaga kulit ketiak tetap kering. Tapi pastikan juga anti-perspirant yang dipilih mengandung garam aluminium. Sebab semakin tinggi kandungan aluminium, maka akan semakin efektif perlindungannya terhadap keringat. Akan lebih baik lagi jika menggunakan kombinasi keduanya, yakni anti-perspirant dan deodoran.

Sedangkan waktu terbaik untuk menggunakan produk ini adalah pagi hari setelah mandi. Mandi dengan sabun akan mengurangi bakteri di ketiak dan bau, deodoran akan menyempurnakannya. Tapi pastikan kulit benar-benar kering sebelum menggunakan deodoran. Sebab, deodoran lebih efektif digunakan secara langsung pada kulit kering.(fny/jpnn)

BACA JUGA: 7 Area Gym yang Jadi Sarang Kuman dan Bakteri

BACA ARTIKEL LAINNYA... Autisme Dikaitkan Perkembangan Otak Janin di Kandungan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler