Sebuah uji klinis akan dilakukan kepada ratusan tenaga kesehatan di Australia Selatan, untuk melihat apakah vaksin tuberkulosis (TBC) bisa digunakan untuk meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19.
Sekitar 500 staf rumah sakit akan mengambil bagian dalam uji coba yang diharapkan oleh otoritas kesehatan Australia dapat menjadi bukti dalam melawan virus corona, serta untuk menangani wabah virus di masa depan.
BACA JUGA: Pemerintah Klaim Telah Periksa 31.628 Spesimen, Hasilnya?
Sebelumnya, Lembaga Penelitian Kesehatan dan Medis Australia Selatan (SAHMRI) telah meneliti efek dari vaksin, yang dikenal sebagai vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG).
Direktur eksekutif SAHMRI, Profesor Steven Wesselingh, mengatakan vaksin ini awalnya dirancang untuk melindungi tubuh terhadap TBC, penyakit akibat bakteri yang utamanya menyerang paru-paru.
BACA JUGA: Gegara Corona, Warga Tiongkok Makin Rasis kepada Imigran Afrika
Vaksin ini juga telah digunakan sebagai pengobatan bagi pasien kanker kandung kemih.
Profesor Wesselingh menambahkan, vaksin ini telah terbukti meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi, karenanya ia berharap dapat juga digunakan untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus corona.
BACA JUGA: Saran Bamsoet untuk Pemerintah Sebelum Pandemi Corona Memuncak
"Peserta uji coba, akan secara acak menerima suntikan vaksin dan akan diawasi bagaimana gejalanya," katanya.
"Percobaan ini akan menjadi bukti utama yang sangat berharga dalam melawan penyakit COVID-19 saat ini dan virus lain di masa depan". Photo: Vaksin akan diuji coba kepada sekitar 500 tenaga kesehatan di Australia untuk melihat apakah bisa menangani virus corona. (ABC News: Natasha Johnson)
Profesor Wesselingh mengatakan vaksin BCG juga dapat meningkatkan garda terdepan kekebalan tubuh manusia, yang menurutnya melatih sistem kekebalan tubuh untuk merespons kuman dengan "intensitas yang lebih besar".
SAHMRI telah bermitra dengan Murdoch Children's Research Institute (MCRI) untuk melakukan uji coba, yang juga didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Profesor Wesselingh mengatakan, uji coba telah dilaksanakan di Melbourne dan ada kemungkinan akan diikuti pula oleh negara-negara bagian lainnya.
Uji coba klinis tersebut dilakukan, saat sebuah perusahaan Australia Selatan, GPN Vaccines, juga telah diberikan dana untuk melakukan uji klinis vaksin baru terhadap penyakit pernapasan lain, yang menyebabkan sekitar 2 juta kematian per tahun secara global.
Perusahaan pengembangan vaksin tersebut telah mengembangkan vaksin baru terhadap penyakit pneumokokus yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, infeksi sekunder umum pada flu dan virus lainnya.
GPN Vaccines menerima hibah AU$1 juta dari Pemerintah Australia Selatan untuk membantu meningkatkan vaksin yang ada.
Artikel ini disadur dari laporan dalam Bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftar Kartu Prakerja Membludak