JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso menilai masalah yang terjadi di Papua sesungguhnya adalah masalah yang sudah kait mengait. Pasalnya ada persoalan kecil saja keadaan langsung bisa memanas.
Priyo mengaku tidak dapat menerima kasus penyerangan dan penembakan terhadap delapan anggota TNI. "Itu adalah pelanggaran berat. Itu adalah perbuatan keji karena melawan alat-alat negara," ucap Priyo di gedung DPR, Jakarta, Senin (25/2).
Politisi Partai Golkar itu pun telah meminta kepada seluruh jajaran Kepolisian untuk membantu anggota TNI guna memburu pelaku tindak kejahatan itu. Sebab, yang menjadi korban bukan hanya prajurit militer, tetapi juga orang sipil.
"Suasana menjadi memanas. Itu harus dikejar. Aparat kita harus mampu menangkap mereka dan kemudian langsung ditindak dengan tegas sesuai dengan mekanisme yang berlaku," ucap Priyo.
Seperti diketahui, delapan anggota TNI tewas akibat tindakan penyerangan dan penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua kemarin.
Adapun korban yang tewas adalah Pratu Wahyu Bowo di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, dan tujuh lainnya adalah Sertu Ramadhan, Sertu M. Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa.
Tujuh anggota TNI ini ditembak di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya. Satu korban mengalami luka tembak pada lengan kiri yaitu Lettu Inf Reza di Distrik Tingginambut.
Penyerangan kelompok bersenjata ini dilakukan ketika 10 angggota Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya sedang menuju ke Bandara Sinak untuk mengambil radio kiriman dari Nabire. (gil/jpnn)
Priyo mengaku tidak dapat menerima kasus penyerangan dan penembakan terhadap delapan anggota TNI. "Itu adalah pelanggaran berat. Itu adalah perbuatan keji karena melawan alat-alat negara," ucap Priyo di gedung DPR, Jakarta, Senin (25/2).
Politisi Partai Golkar itu pun telah meminta kepada seluruh jajaran Kepolisian untuk membantu anggota TNI guna memburu pelaku tindak kejahatan itu. Sebab, yang menjadi korban bukan hanya prajurit militer, tetapi juga orang sipil.
"Suasana menjadi memanas. Itu harus dikejar. Aparat kita harus mampu menangkap mereka dan kemudian langsung ditindak dengan tegas sesuai dengan mekanisme yang berlaku," ucap Priyo.
Seperti diketahui, delapan anggota TNI tewas akibat tindakan penyerangan dan penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua kemarin.
Adapun korban yang tewas adalah Pratu Wahyu Bowo di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, dan tujuh lainnya adalah Sertu Ramadhan, Sertu M. Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa.
Tujuh anggota TNI ini ditembak di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya. Satu korban mengalami luka tembak pada lengan kiri yaitu Lettu Inf Reza di Distrik Tingginambut.
Penyerangan kelompok bersenjata ini dilakukan ketika 10 angggota Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya sedang menuju ke Bandara Sinak untuk mengambil radio kiriman dari Nabire. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Pastikan Kondisi Papua Terkendali
Redaktur : Tim Redaksi