Apartemen Ambruk, Pemiliknya Dibekuk

Sebanyak 17 Orang Meninggal, 9 Terluka

Kamis, 17 Januari 2013 – 05:03 WIB
KAIRO - Dua petaka terjadi di Mesir secara beruntun dalam dua hari terakhir. Setelah kecelakaan kereta api di kawasan Badrasheen, Giza, sekitar 40 kilometer baratdaya Kairo, pada Selasa lalu (15/1) menewaskan 19 orang dan mengakibatkan 107 orang lain terluka, kemarin pagi (16/1) sebuah apartemen 12 lantai di Kota Alexandria ambruk.

Sedikitnya 17 orang dilaporkan tewas dan sembilan luka dalam insiden di kawasan Al-Maamoura, distrik di timur Alexandria, kota terbesar kedua di Mesir yang terletak sekitar 220 kilometer baratlaut Kairo. Jumlah korban jiwa diperkirakan masih bertambah. Para pejabat Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan bahwa petugas penyelamat terus berupaya menarik tubuh para korban dari reruntuhan bangunan.

"Petugas penyelamat akan terus berusaha untuk mencari para korban di bawah reruntuhan. Termasuk, korban yang selamat," kata Asisten Menteri Dalam Negeri Abdul-Aziz Taufiq saat meninjau lokasi kemarin.

Seorang pejabat Mesir menuturkan bahwa banyak orang terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Hal itu diketahui setelah tim penyelamat mendengar suara minta pertolongan dari balik reruntuhan. Sebelumnya, petugas menyelamatkan 10 orang yang terjebak di bawah puing-puing tidak lama setelah apartemen tersebut ambruk.

Sejauh ini masih belum diketahui penyebab ambruknya apartemen itu. Namun, dugaan awal langsung mengarah pada buruknya kondisi bangunan. Sejumlah kasus serupa sebelumnya juga terjadi karena faktor yang sama.

Polisi pun langsung menangkap dua pemilik bangunan yang ambruk itu. Situs Al-Ahram, surat kabar terbesar di Mesir, memberitakan bahwa mereka akan dikenai dakwaan.

Menurut Kepala Kepolisian Alexandria Abdul-Mawgud Lutfi, bangunan tersebut berdiri lima tahun lalu dan terdiri atas 24 apartemen. Setiap apartemen dihuni satu keluarga. Polisi juga mengevakuasi penghuni dua bangunan lainnya dekat apartemen tersebut karena khawatir insiden tersebut berpengaruh pada struktur bangunan di sekitarnya.

Sebelumnya, warga Al-Maamoura telah mengingatkan pejabat pemerintah soal ancaman ambruknya bangunan di kawasan itu. Mereka memprotes luapan air drainase hingga membanjiri lokasi permukiman mereka setelah hujan deras.

Banjir itu telah memicu keretakan pada bangunan yang ambruk serta dua apartemen di sebelahnya. Penghuni dua apartemen lain tersebut telah dievakuasi untuk menghindari kemungkinan terburuk.

Muhammad Abdul-Munaim Al-Sharkawy, wakil kepala kesehatan di Alexandria, menuturkan kepada Al-Ahram edisi bahasa Arab bahwa seorang korban tewas adalah pria yang menilai bangunan tersebut tidak aman. Pria itu lalu mengamankan istri dan putrinya dengan membawa mereka keluar apartemen. "Saat dia kembali untuk memberi tahu para tetangganya, tiba-tiba bangunan tersebut ambruk," tuturnya.

Seorang korban lainnya adalah bayi perempuan berusia 18 bulan. Sementara sebagian besar korban luka mengalami patah tulang dan memar.

Gubernur Alexandria Muhammad Abbas Atta kepada kantor berita MENA menyatakan bahwa apartemen yang berada di Al-Rihab Street itu tak punya izin pembangunan. Al-Sharkawy juga menyebut sejumlah langkah hukum telah diambil untuk menggugat pembangunan apartemen itu.

Ironisnya, pada hari sama, sebuah bangunan tiga lantai juga ambruk di delta Sungai Nil, Provinsi Daqahliya, timur laut Kairo. Dua orang tewas dalam insiden tersebut. "Seorang ibu dan seorang anaknya meninggal seketika serta delapan lainnya terluka saat bangunan itu ambruk," ujar seorang pejabat keamanan Mesir kemarin.

Sedikitnya, 10 orang lain diperkirakan masih terjebak di antara puing-puing bangunan. Insiden itu meningkatkan tekanan atas pemerintahan Presiden Muhammad Mursi yang dikritik luas telah gagal menjalankan reformasi dan menuntaskan sejumlah masalah kronis di Mesir. Apalagi, di negeri piramid itu seringkali terjadi bencana konstruksi selama bertahun-tahun.

Kejadian tersebut hanya berselang sehari pasca-anloknya dua gerbong kereta api yang mengangkut taruna militer di baratlaut Kairo dan menewaskan 19 orang. Dua bulan lalu 50 anak tewas ketika sebuah rangkaian gerbong menabrak bus yang ditumpangi para siswa sekolah di selatan Mesir. (AFP/AP/Al-Ahram/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan Udara Militer Syria Telan 45 Nyawa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler