Apartemen Enam Lantai Ambruk, 19 Tewas

Selasa, 17 Januari 2012 – 12:26 WIB
BEIRUT – Aktivitas warga Fassouh, Distrik Ashrafieh, sebelah timur Kota Beirut, Lebanon, terusik pada Minggu malam lalu (15/1). Pukul 18.00 waktu setempat (pukul 22.00 WIB), sebuah apartemen enam lantai di wilayah tersebut secara tiba-tiba ambruk dan menimbulkan suara berdentum yang keras. Hingga Senin (16/1) sedikitnya 19 orang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut.

"Tanah tiba-tiba bergetar seperti gempa bumi. Awalnya, kami memang mengira sedang terjadi gempa bumi," tutur Mazen Farhat, 46, pria yang tinggal di sekitar apartemen tersebut. Saat bangunan bertingkat itu ambruk, dia sedang melintas di jalan yang tak jauh dari lokasi musibah. Debu dari reruntuhan bangunan tua yang jatuh ke tanah pun langsung menyelimuti jalanan yang dia lewati.

Dalam hitungan menit, warga pun langsung berdatangan ke lokasi untuk membantu penyelamatan. Dengan tangan kosong, mereka berusaha menolong para korban. Terutama, warga yang terperangkap puing-puing bangunan, tetapi selamat alias masih bertahan hidup. Tak lama kemudian, petugas penyelamat tiba dan langsung melakukan evakuasi dengan alat berat. Proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung hingga tadi malam.    

Hampir seluruh korban tewas adalah pekerja asing yang tinggal di ibu kota Lebanon tersebut. Seorang petugas yang merahasiakan identitasnya mengatakan bahwa 14 dari total 19 korban tewas berasal dari Sudan, Filipina, Jordania, dan Mesir.

"Warga Lebanon yang tewas dalam insiden tersebut berjumlah empat orang, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun," ungkapnya.
 
George Kattaneh, petugas paramedis dari Palang Merah Lebanon, membenarkan keterangan tersebut. Menurut dia, seluruh korban sudah teridentifikasi, kecuali satu orang. Selain korban tewas, insiden itu mengakibatkan 12 orang terluka dan terpaksa menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Lantas, masih ada belasan orang yang terperangkap di balik reruntuhan bangunan.

"Kami sudah menemukan 19 mayat. Tetapi, masih ada sekitar 16 korban lain di balik reruntuhan," kata Jenderal Raymond Khattar, kepala pertahanan sipil Lebanon. Meski evakuasi masih berlanjut, menurut Khattar, harapan untuk menemukan korban selamat sudah pupus.

Dari sejumlah informasi, apartemen itu dihuni oleh sekitar 50 orang. Sebagian besar di antaranya warga Sudan dan Mesir. Investigasi awal menyebutkan bahwa bangunan bertingkat itu ambruk setelah diterpa hujan. Beberapa hari terakhir ini, hujan deras terus mengguyur kawasan ibu kota Lebanon dan sekitarnya. Diduga karena struktur bangunan tidak kokoh dan tak mampu menopang beban di atasnya, apartemen tersebut ambruk. Namun, polisi masih terus melakukan penyelidikan. (AFP/AP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 170 WNI Korban Costa Concordia Berhasil Diselamatkan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler