jpnn.com - MALANG - Pascalarangan impor apel asal Amerika Serikat (AS) menjadi momen tepat agar masyarakat kembali cinta apel lokal, yakni apel Batu maupun apel Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Momen ini sekaligus jadi pemacu petani untuk meningkatkan kualitas apel lokal.
Sebagai ibu rumah tangga, Erny Fatma Setyoharini, 46, jelas menginginkan makanan berikut kandungan gizi terbaik bagi anggota keluarganya. Salah satunya adalah pemilihan buah-buah segar yang akan dikonsumsi oleh suami dan anak-anaknya.
BACA JUGA: Lestarikan Budaya Bali, PT Balai Pustaka Gandeng Taman Nusa
Meski tak terlalu ’fanatik’, tapi perempuan yang juga menjabat sebagai Kasi Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kota Malang itu selalu memasukkan apel sebagai buah yang wajib dikonsumsi.
”Paling suka diolah dengan cara dibuat jus apel ya. Kadang beli apel impor kadang lokal, ya selang-seling lah,” kata Erny seperti yang dilansir Radar Malang (Jawa Pos Group), Selasa (3/2).
BACA JUGA: Dijatah Sekali Sebulan, Istri Gugat Cerai Suami
Namun, sejak berita tentang apel impor asal AS yang mengandung bahan-bahan berbahaya mencuat, Erny pun makin selektif lagi. Dia memastikan tak akan mengonsumsi apel Amerika. ”Jika pun terpaksa beli ke pusat belanja modern atau ritel, biasanya suka apel Fuji, bukan Amerika,” sebut dia.
”Sekarang lebih baik pilih apel lokal saja yang jelas-jelas aman,” tandas perempuan yang tinggal di Sukun, Kota Malang itu. (did/zuk/muk/lia)
BACA JUGA: Kebutuhan Meningkat, Stok Darah Menipis
BACA ARTIKEL LAINNYA... Derita Janda Tua, 10 Tahun Tinggali Gubuk Eks Kandang Kambing
Redaktur : Tim Redaksi