SURABAYA - Keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dianggap Ketua DPP Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Isran Noer belum berjalan baik. Pasalnya, didaerah luar Jawa masih muncul disparitas terkait distribusi BBM. Untuk itu, Isran Noer yang juga Bupati Kutai timur mendesak agar pemerintah pusat mampu mendistribusikan BBM sampai ke pelosok tanah air, sehingga tidak terjadi kelangkaan BBM.
"Di daerah harga BBM mahal tidak menjadi masalah. Namun lemahnya distribusi BBM menjadi persoalan. Ini penyebab disparitas wilayah," terang Isran Noer disela-sela kegiatan sayembara Nasional penulisan tingkat SLTA dan Perguruan Tinggi yang digelar di Gramedia Expo, Minggu (23/6) siang.
Mahalnya harga BBM bagi warga di luar Jawa, menurut dia masih terjangkau. Namun kelangkaan BBM menjadi persoalan serius didaerah.
Disampaikan Irsan noer kebijakan pemerintah pusat terkiat penyesuaian harga merupakan putusan tak populer. Namun jika tidak dilakukan, maka keuangan negara teancam, karena APBN tidak mampu memenuhi kebutuhan subsidi BBM. "Memeng menjadi beban dan masalah pasar didalam membangun ekonomi tidak lepas dengan hubungan luar negeri, termasuk pengaruh ekonomi," kata dia.
Pada kesempatan itu. Isran Noer menyampaikan ada banyak pandangan terkait penguatan otonomi daerah. Terbukti penulisan otonomi daerah yang dilakukan siswa SLTA dan Mahasiswa ternyata mempunyai semangat kuat. "Dengan pandangan positif, maka bisa diambil kesimpulan otoda tersebut benar-benar positif," urai dia.
Namun begitu, Isran Noer menilai wajar jika sebagaian masyarakat masih menilai otonomi daerah negatif. Meski dirinya menjadi dengan otoda dan pola kepemimpinan yang baik, maka hasil demokrasi, pembangunan daerah dan proses politik berjalan baik. "Saat ini, masih sangat baik dan berjalan dengan norma," tegas dia.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Bontang, Neni Sofyan menyampaikan kebutuhan BBM menjadi vital. Untuk itu, ketersediaan bahan bakar harus terdistribusikan secara adil. "Sampai saat ini, belum terjadi ketidak adilan," terang Neni Sofyan yang juga dokter kandungan. (mas/jpnn)
"Di daerah harga BBM mahal tidak menjadi masalah. Namun lemahnya distribusi BBM menjadi persoalan. Ini penyebab disparitas wilayah," terang Isran Noer disela-sela kegiatan sayembara Nasional penulisan tingkat SLTA dan Perguruan Tinggi yang digelar di Gramedia Expo, Minggu (23/6) siang.
Mahalnya harga BBM bagi warga di luar Jawa, menurut dia masih terjangkau. Namun kelangkaan BBM menjadi persoalan serius didaerah.
Disampaikan Irsan noer kebijakan pemerintah pusat terkiat penyesuaian harga merupakan putusan tak populer. Namun jika tidak dilakukan, maka keuangan negara teancam, karena APBN tidak mampu memenuhi kebutuhan subsidi BBM. "Memeng menjadi beban dan masalah pasar didalam membangun ekonomi tidak lepas dengan hubungan luar negeri, termasuk pengaruh ekonomi," kata dia.
Pada kesempatan itu. Isran Noer menyampaikan ada banyak pandangan terkait penguatan otonomi daerah. Terbukti penulisan otonomi daerah yang dilakukan siswa SLTA dan Mahasiswa ternyata mempunyai semangat kuat. "Dengan pandangan positif, maka bisa diambil kesimpulan otoda tersebut benar-benar positif," urai dia.
Namun begitu, Isran Noer menilai wajar jika sebagaian masyarakat masih menilai otonomi daerah negatif. Meski dirinya menjadi dengan otoda dan pola kepemimpinan yang baik, maka hasil demokrasi, pembangunan daerah dan proses politik berjalan baik. "Saat ini, masih sangat baik dan berjalan dengan norma," tegas dia.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Bontang, Neni Sofyan menyampaikan kebutuhan BBM menjadi vital. Untuk itu, ketersediaan bahan bakar harus terdistribusikan secara adil. "Sampai saat ini, belum terjadi ketidak adilan," terang Neni Sofyan yang juga dokter kandungan. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saudi Enggan Nego, Menag Batal Terbang ke Riyadh
Redaktur : Tim Redaksi