jpnn.com, JAKARTA - Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat berdampak pada pesatnya kemajuan industri kebugaran atau fitness di Indonesia, terutama di kota-kota besar.
Tren ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya pusat kebugaran di mal sampai komplek perumahan. Sebagai bentuk antisipasi untuk memenuhi tingginya permintaan tenaga ahli kompeten di bidang kebugaran, Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) telah membuka program diklat untuk calon pelatih kebugaran sejak tahun 2014 silam.
BACA JUGA: Ini 6 Tanda Anda Terlalu Banyak Minum Kopi
Ketua umum APKI Jansen Ongko menjelaskan bahwa sudah seharusnya seorang pelatih kebugaran (fitness trainer) memiliki latar belakang pendidikan olahraga, khususnya di bidang kebugaran.
"Masyarakat harus jeli sebelum memilih pelatih kebugaran karena masih banyak yang melatih dengan bermodalkan pengalaman pribadi atau coba-coba saja. Ini membuat risiko cedera semakin tinggi dan bahkan dapat membahayakan jiwa," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (10/8).
BACA JUGA: 5 Olahraga untuk Bangkitkan Mood Anda
"Beberapa kemampuan yang setidaknya wajib dimiliki oleh seorang pelatih kebugaran adalah mampu melakukan resusitasi jantung paru-paru (CPR), hafal letak anatomi otot dan ulang dengan baik, mengetahui berbagai variasi gerakan yang umum dilakukan untuk melatih otot tertentu, mampu menyusun program latihan sesuai kebutuhan klien sampai dengan kemampuan berkomunikasi yang baik," lanjutnya.
Menurut Jansen, beberapa tahun lalu tingkat edukasi masyarakat di bidang kebugaran masih rendah. Belum adanya standar profesi yang jelas mendorong dia untuk mendirikan APKI.
BACA JUGA: Sudah Saatnya Anda Mencoba Teh Biru
"Asosiasi ini adalah perkumpulan resmi pertama di Indonesia sekaligus lembaga edukasi kebugaran yang memiliki berbagai program pelatihan. Selain memiliki program internal dan pengajar-pengajar asli Indonesia, kami juga bekerjasama dengan mendatangkan pengajar-pengajar asing dari luar negeri seperti Amerika, Rusia, Australia dan negara-negara lain," jelasnya.
Pelatihan APKI tidak terbatas untuk mereka yang bekerja sebagai pelatih kebugaran saja, lanjut Jansen, alumninya sendiri berasal dari latar belakang yang beragam. Dari ibu rumah tangga, mahasiswa, penggiat olahraga, dokter, dosen sampai dengan atlit. Bagi yang memiliki ketertarikan di bidang kebugaran atau sekadar ingin belajar, APKI selalu siap memberikan layanan pendidikan dengan kualitas terbaik.
"Harapan saya adalah alumni APKI dapat turut membantu program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) pemerintah Indonesia dengan program-program latihan yang efektif dan juga aman," tandasnya. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Beyonce Berjuang Menurunkan Berat Badan, Patut Ditiru
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh