Aplikasi Ini Bisa Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi

Kamis, 29 Juli 2021 – 21:42 WIB
Aplikasi GajiGesa. Foto: GajiGesa

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu start-up fintech yang bergerak mengatur pengelolaan gaji karwayan, GajiGesa menghadirkan fitur baru, yakni Earned Wages (EWA).

Fitur itu memungkinkan para karyawan menerima pembayaran pro-rata lebih awal dari perusahaan.

BACA JUGA: Kawn Pos Pakai Big Data dalam Kembangkan Aplikasi Bisnis F&B

“Kami ingin menciptakan dampak positif bagi pekerja terutamanya para karyawan yang bekerja secara gigih, tetapi tidak pernah mendapatkan credit scores oleh lembaga finansial atas usaha dan waktu yang mereka luangkan," kata Co-Founder GajiGesa Vidit Agrawal dalam siaran persnya, Kamis (29/7).

EWA bukan merupakan dana talangan oleh perusahaan, tetapi pembayaran kepada karyawan berdasarkan hasil jam kerja dan hak karyawan.

BACA JUGA: HalloApp, Aplikasi Pesan Singkat yang Mirip WhatsApp

Kelebihan platform itu bagi karyawan adalah fleksibilitas yang ditawarkan dan bisa diakses kapan saja secara real-time.

Menurut Vidit, platform itu menciptakan ekosistem yang menguntungkan perusahaan dan karyawan. Bagi perusahaan adalah mendapatkan kas yang sehat dan menjaga kestabilan perusahaan.

BACA JUGA: Buruan Hapus, Ada 9 Aplikasi Jahat di Smartphone Android

Sementara bagi karyawan bisa mendapatkan gaji lebih awal hingga mengurangi pinjaman tenor pendek ataupun rentenir untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya sehingga tidak stres finansial yang mereka hadapi.

Dia mengatakan, saat ini di Indonesia masih banyak perusahaan belum mengunakan sistem payroll, sehingga pekerja administrasi masih melakukan pembayaran secara manual.

“Kami ingin memberi solusi permasalahan yang sering terjadi seperti telat bayar BPJS, pajak dan kurangnya optimalisasi teknologi terutama di sektor informal," ucapnya.

Riset GajiGesa mengungkapkan 60% karyawan dalam sepuluh tahun terakhir di Indonesia lebih memilih untuk mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan terutama pegawai yang memiliki pendapatan dibawah Rp 10juta.

“Bunga pinjaman di sektor informal di Indonesia sangat tinggi mencapai 28% perbulan dan lebih dari 300% pertahunnya,” ungkap Martyna Malinowska, Co-Founder GajiGesa.

Pandemi Covid-19 juga meningkatkan kebutuhan karyawan sebagaimana terlihat dari peningkatan jumlah pengguna platform GajiGesa selama beberapa bulan ini.

Dia mengatakan kebutuhan sehari-hari yang meningkat dan adanya kebutuhan tidak terduga. Hal ini meningkatkan beban stress finansial bagi karyawan sehingga mengurangi produktivitas mereka. (ddy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler