JAKARTA--Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Dani Pratomo mengklaim profesi apoteker dapat membantu penghematan pengeluaran rumah sakit. Pasalnya, apoteker adalah profesi yang mempelajari mengenai obat-obatan sehingga bisa menyarankan rumah sakit mana yang bisa dibeli.
"Kalau apoteker diberi peranan yang memadai dalam kerangka Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJSN), apoteker dapat membantu penghematan pengeluaran rumah sakit dalam hal pembelian dan pengadaan obat. Sebab kelebihan dan kekurangan suatu molekul obat merupakan bidang yang dikuasai oleh apoteker," kata Dani dalam keterangan persnya, Senin (25/2).
Ditambahkannya, ika apoteker diberi peran konsultatif dalam penanganan penyakit, IAI akan dapat melakukan penyortiran dari molekul-molekul obat yang lebih dibutuhkan rumah sakit (RS). Caranya dengan mempelajari demografi pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut dan jenis penyakit yang sering ditangani RS bersangkutan.
Dengan demikian, lanjutnya, sistem pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi pasien dapat terwujud. Selain itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit juga akan meningkat.
"Kalau tingkat kunjungan pasien meningkat, otomatis pendapatan bagi rumah sakit akan bertambah. Pengeluaran pun dapat ditekan sehingga akan tercapai penghematan yang efektif,” tutur Dani. (Esy/jpnn)
"Kalau apoteker diberi peranan yang memadai dalam kerangka Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJSN), apoteker dapat membantu penghematan pengeluaran rumah sakit dalam hal pembelian dan pengadaan obat. Sebab kelebihan dan kekurangan suatu molekul obat merupakan bidang yang dikuasai oleh apoteker," kata Dani dalam keterangan persnya, Senin (25/2).
Ditambahkannya, ika apoteker diberi peran konsultatif dalam penanganan penyakit, IAI akan dapat melakukan penyortiran dari molekul-molekul obat yang lebih dibutuhkan rumah sakit (RS). Caranya dengan mempelajari demografi pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut dan jenis penyakit yang sering ditangani RS bersangkutan.
Dengan demikian, lanjutnya, sistem pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi pasien dapat terwujud. Selain itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit juga akan meningkat.
"Kalau tingkat kunjungan pasien meningkat, otomatis pendapatan bagi rumah sakit akan bertambah. Pengeluaran pun dapat ditekan sehingga akan tercapai penghematan yang efektif,” tutur Dani. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bambang Widjojanto Masuk di Komite Etik KPK
Redaktur : Tim Redaksi