jpnn.com - JAKARTA - Sinar Mas melalui Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas memberdayakan masyarakat sekitar di lingkup forestry melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dan lingkup pabrik melalui program CSR Perusahaan.
APP Sinar Mas melalui program DMPA telah memberdayakan masyarakat di 405 desa yang tersebar di 5 provinsi dengan beragam produk holtikultura, peternakan, perikanan, dan juga kerajinan.
BACA JUGA: Dukung UMKM, Nagita Slavina Gelar Jajarans
Adapun program CSR Pabrik telah membina 87 UMKM yang bergerak di berbagai sektor.
Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung upaya pemerintah bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia untuk mengurangi kemiskinan ekstrem, yakni dengan cara terus mendorong peran UMKM untuk naik kelas dan mempunyai daya saing global.
BACA JUGA: Indonesia dan China Makin Erat, UMKM Seharusnya Terangkat
“Sektor usaha memadukan inisiatif yang selama ini efektif memberdayakan perekonomian masyarakat, seperti skema Inclusive Closed Loop Flying Wheel, dengan modul dari berbagai negara yang berhasil menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi mereka,” kata Koordinator Waki Ketua Umum II Bidang Perekonomian KADIN Franky O. Widjaja.
Franky mengatakan hal tersebut saat diskusi, eksebisi dan peluncuran ‘Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas’ di Smesco, Jakarta.
BACA JUGA: 2 Unit Usaha APP Sinar Mas Meraih Penghargaan dari HfH Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir sempat berbicang dengan salah satu pembudidaya lebah madu binaan program DMPA APP Sinar Mas dari Provinsi Jambi, Wanudin.
Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi usaha dan kemasan produk madu yang diproduksi Wanudin.
Jokowi juga menekankan mengenai pentingnya packaging dan branding terhadap suatu produk.
"Seperti madu, biasanya dimasukkan botol dan dijual di pasar. Namun, dengan packaging yang bagus dan branding produk yang baik, dapat menaikkan harga jual berkali-kali lipat. Sentuhan seperti itu yang diharapkan,” ucap Presiden Jokowi.
“Jika bisa, bukan hanya dipasarkan ke pasar lokal atau domestic. Namun, juga dibawa ke pasar ekspor,” imbuh Jokowi.
Wanudin mengatakan merasa terbantu program kemitraannya dengan perusahaan dan terbukti telah memberikan banyak perubahan ekonomi kelompoknya.
Kelompok ini semula hanya fokus pada bagi hasil kemitraan, kini memiliki pendapatan lain dari budidaya lebah sehingga membantu menopang pendapatan.
Saat ini telah mengelola 2.000 kotak lebah jenis Apis Mellifera dengan penghasilan sekitar Rp 200 juta per bulan.
Produk madu kelompok tersebut kini telah memiliki merek dagang sendiri, dengan brand “Madu Murni Melifira”.
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan, sektor UMKM merupakan sektor strategis nasional.
Berdasar data Kementerian Koperasi dan UMKM sektor ini memiliki kontribusi terhadap PDB lebih dari 61 persen.
"Kita harapkan melalui gerakan nasional UMKM naik kelas ini, semua pihak yang terlibat dapat bekerja sama dan berkolaborasi secara konsisten demi mewujudkan penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia," ujar Suhendra Wiriadinata. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad