jpnn.com - Seorang remaja berusia 18 tahun asal New York menuntut Apple senilai USD 1 miliar. Dalam tuntutan itu, dia menyatakan bahwa sistem pengenalan wajah Apple merupakan penyebab dirinya ditahan pihak kepolisian.
Melansir Engadget, Kamis (25/4), Kepolisian Kota New York (NYPD) menangkap Ousmane Bah pada tanggal 29 November tahun lalu. Dia dituduh mencuri di beberapa toko Apple di kawasan Boston, New Jersey, Delaware dan Manhattan. Penangkapan terjadi lantaran pencuri tersebut menggunakan ID milik Bah.
BACA JUGA: Pakai Modem 5G Qualcomm, Harga iPhone Bakal Naik
BACA JUGA: Apple Sebut Qualcomm Miliki Teknologi Modem Terbaik
Tidak dijelaskan bagaimana tanda pengenalan Bah bisa dicuri. Di tanda pengenal curian tersebut, pelaku menggunakan nama, alamat dan informasi personal lain milik Bah yang untuk masuk ke toko Apple. Namun, karena identitas tidak disertai dengan foto, tuntutan itu menyatakan bahwa program pengenalan wajah Apple mencocokan wajah pelaku dengan identitas milik Bah.
BACA JUGA: Apple Sebut Qualcomm Miliki Teknologi Modem Terbaik
Untungnya, setelah dilakukan penyelidikan pada rekaman CCTV, polisi memutuskan Bah tidak bersalah. Pasalnya, postur yang dimiliki sang pencuri sangat berbeda dengan postur tubuh Bah.
Apalagi Bah memiliki alibi kuat ketika pencurian pertama terjadi. Buntut dari penangkapan itu, Bah menuntut balik Apple. Di lain pihak, Apple menyatakan bahwa perusahaannya tidak menggunakan pengenalan wajah pada setiap tokonya.
BACA JUGA: Apple Siapkan iPhone Terbaru dengan Lensa Ultrawide
Gugatan itu juga menduga bahwa tipe pengenalan wajah yang digunakan Apple merupakan tipe Orwellian yang banyak tidak disukai oleh para pelanggan toko. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apple Siapkan iPhone XE Berukuruan Mungil dan Terjangkau
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian