Apresiasi Cara BUMDesa Ini Kelola Lapak UMKM, Gus Halim: Bagus dan Harus Diviralkan!

Jumat, 14 April 2023 – 09:25 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar kunjungan kerja ke BUMDesa Mekar Sembada Mulya Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, Kamis (13/4). Foto: Dokumentasi Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, MAGELANG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyampaikan apresiasi kepada BUMDesa Mekar Sembada Mulya yang menerapkan UMKM dengan sistem komunal.

Setiap lapak disediakan untuk 10 kepala keluarga (KK) dengan waktu jaga yang ditentukan dan penghasilan dibagi rata.

BACA JUGA: Peringati Nuzulul Quran, Gus Halim Minta Seluruh Jajaran Kerja Keras Layani Warga Desa

"Ada hal inovatif dan betul-betul kearifan lokal, tapi bisa direplikasi oleh tempat lain, yaitu pengelolaan usaha lapak UMKM dengan sistem komunal. Ini bagus dan harus diviralkan," kata Gus Halim yang akrab disapa saat kunjungan kerja BUM Desa Mekar Sembada Mulya Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (13/4).

Menurut Gus Halim, sistem komunal artinya satu tempat dikelola oleh 10 KK yang setiap bulan penghasilan bersihnya dibagi rata.

BACA JUGA: Gus Halim Berharap Idulfitri Dongkrak Perputaran Uang di Desa

Setiap KK berkesempatan untuk berdagang memanfaatkan lapak itu 8 hari secara merata.

"Sehingga siapapun hari apapun pengunjung dalam keadaan apapun enggak ada masalah, sama-sama menguntungkan," jelasnya.

Gus Halim mengatakan sistem komunal sangat erat dengan budaya desa, yakni kerukunan.

Dia pun ingin hal ini menjadi viral dan dikenal masyarakat lain.

Dia juga berharap desa-desa lain dapat menerapkan sistem tersebut dengan menyesuaikan potensi yang dimiliki.

"Itu yang paling menarik dan itu khas desa. Kerukunan, keguyuban, keakraban itu khas desa. Ini saya sangat tertarik dan harus diviralkan harus kita amplifikasi ke tempat-tempat lain sehingga bisa menjadi contoh bagus dari Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang," terangnya.

Tersedia beberapa lapak dengan produk penjualan berbeda-beda, di antaranya kopi, makanan berat, beragam minuman, sayur mentah, dan lain sebagainya.

Ide lapak komunal berasal dari hasil diskusi seluruh pihak seperti kepala desa, pengurus BUMDesa, dan masyarakat setempat.

Gus Halim yakin budaya yang dijunjung tinggi, termasuk musyawarah tersebut akan mempercepat terwujudnya capaian pembangunan desa.

"Ini semakin menjanjikan masa depan desa yang semakin bagus untuk masa yang akan datang," pungkas peraih Doktor Honoris Causa UNY itu. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler