JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Bandung, Obsatar Sinaga menilai duet Joko Widodo-Jusuf Kalla telah membuat pernyataan berani saat dialog dengan Kamar Dagang dan Industri di Jakarta, Jumat (20/6) malam. Janji duet capres yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu untuk memberantas mafia perminyakan menunjukkan komitmen kuat bahwa negara tak boleh kalah oleh para mafia yang juga masuk ke kekuasaan.
Menurut Obsatar, memberantas mafia perminyakan bukan urusan sepele. Menurutnya, ada dua ciri mafia pada umumnya. Pertama, mafia mampu masuk ke dalam lingkar kekuasaan untuk mempengaruhi pengambilan kebijakan. Yang kedua, keberadaan mafia itu sulit dibuktikan.
BACA JUGA: Sabam Ingatkan Jokowi-JK Tak Terlena Hasil Survei
“Memang berat memberantas mafia perminyakan, tetapi negara harus hadir menunjukkan perlawanan dan tidak menyerah kepada mafia perminyakan,” kata Obsatar dalam keterangan yang diterima redaksi JPNN, Sabtu (21/6).
Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Unpad itu menjelaskan, Indonesia sudah selama puluhan tahun kita tergantung pada impor minyak. Anehnya, katanya, Indonesia seperti kesulitan membangun kilang-kilang baru, cenderung menolak konversi minyak ke gas dan tetap mengimpor minyak.
BACA JUGA: Putri Bung Karno Sebut Mahfud Ngawur dan Menghina
Obsatar dengan mengimpor minyak itulah para mafia bermain. Dari hitungan Obsatar, setiap hari ada kebocoran sebesar Rp 425 miliar dari sektor perminyakan baik akibat mafia perminyakan maupun karena penjualan minyak secara ilegal di lepas pantai.
Karenanya, Obsatar menilai komitmen Jokowi-JK untuk memberantas mafia perminyakan perlu didukung. “Dalam situasi seperti itu dibutuhkan pemimpin yang tanpa ragu menghadirkan peran negara. Jangan sampai negara sering absen saat rakyat memerlukan,” tegasnya.
BACA JUGA: Eks Kopassus Tuding Wiranto Jenderal Cemen
Obsatar menambahkan, Indonesia tidak butuh pemimpin yang pandai pidato dan hanya gagah di penampilan semata. “Saya menilai, Jokowi-JK adalah sosok pemimpin yang tidak mempunyai kepentingan lain kecuali melayani masyarakat,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Prabowo Perhatikan Nasib Honorer
Redaktur : Tim Redaksi