jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut baik tujuh mantan pemimpin Korps Bhayangkara yang mengunjunginya di Mabes Polri, Kamis (27/10).
Tujuh mantan Kapolri yang menemui Jenderal Listyo ialah Roesmanhadi, Chaerudin Ismail, Da'i Bachtiar, Soetanto, Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo, dan Badrodin Haiti.
BACA JUGA: 7 Mantan Kapolri Temui Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada Apa Ini?
Jenderal Listyo mengatakan kunjungan tujuh jenderal purnawirawan tersebut merupakan bentuk dukungan morel kepada dirinya dan jajaran Polri.
"Tentunya (kunjungan para mantan Kapolri) akan memperkaya kami dalam melakukan langkah-langkah kebijakan baik jangka pendek ataupun menengah," kata Listyo dalam keterangannya, Jumat (28/10).
BACA JUGA: 7 Jenderal Purnawirawan Temui Kapolri, Ternyata Ini Tujuannya
Alumnus Akpol 1991 itu mengatakan dirinya beserta jajaran Polri telah menyiapkan berbagai strategi untuk terus membawa Polri menjadi lebih baik lagi.
Jenderal Listyo mengatakan langkah itu dilakukan demi kecintaan terhadap institusi Polri.
BACA JUGA: Jokowi Kumpulkan Pejabat Polri di Istana, Sahroni: Ini Tandanya Kondisi Sudah Urgen
Oleh karena itu, Jenderal Listyo perlu mendengar dan menyerap seluruh aspirasi dari berbagai pihak demi mewujudkan sosok polisi yang diharapkan dan dicintai oleh seluruh masyarakat.
Mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu meyakini Polri akan kembali meraih kepercayaan publik pada akhir tahun ini.
"Yang kami bisa segera lakukan adalah mendengarkan apa yang sekarang ini masih dirasakan masyarakat menjadi hal-hal yang harus kami perbaiki dan terus kami lakukan," ujar Jenderal Listyo.
Mantan kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) itu akan menyampaikan dukungan dari mantan Kapolri tersebut kepada jajaran Korps Bhayangkara di markas besar, polda, polres, hingga polsek.
"Nanti akan kami sampaikan dan sampai dengan tingkat polsek bahwa masih ada senior-senior kami di PP (Persatuan Purnawirawan) Polri yang sangat peduli dan tentunya selalu menjaga institusi Polri," pungkas Listyo.
Belakangan ini Polri menjadi sorotan berbagai kalangan karena terbelit sejumlah skandal. Kasus pertama yang menjadi sorotan ialah Ferdy Sambo.
Saat ini, mantan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri itu menjadi terdakwa dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Kasus kedua ialah Tragedi Kanjuruhan. Insiden yang terjadi setelah laga antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, itu mengakibatkan 135 orang tewas.
Adapun kasus ketiga yang menjadi skandal internal Polri ialah Irjen Teddy Minahasa. Mantan Kapolda Sumatera Barat itu diduga terlibat peredaran narkoba dari sabu-sabu barang bukti.(cr3/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi