Apresiasi Sistem Pendidikan PP Amanatul Ummah, Rektor Al-Azhar Mesir Tawarkan Kerja Sama 

Selasa, 17 September 2024 – 09:02 WIB
Apresiasi sistem pendidikan PP Amanatul Ummah, Rektor Al-Azhar Mesir menawarkan kerja sama. Foto dok. PP Amanatul Ummah

jpnn.com, MOJOKERTO - Rektor Universitas Al-Azhar Mesir Dr Salamah Dawood dan Ketua Alumni Al-Azhar Internasional Dr Abbas Shouman mengunjungi Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Sabtu (14/9). 

Dalam kunjungan tersebut, Dr Salamah Dawood mengapresiasi PP Amanatul Ummah yang selaras dengan visi misi Al-Azhar Mesir, yakni mengedepankan kedalaman ilmu pengetahuan keislaman, khususnya di Pesantren Amanatul Ummah. 

BACA JUGA: Yandri Susanto: Ponpes Amanatul Ummah yang Memiliki 14 Ribu Santri Sangat Menginspirasi

"Para santri di sini mampu menghafal berbagai teori dalam buku-buku klasik Islam, seperti dalam penguasaan Bahasa Arab di mana santri diharuskan mempelajari kitab syarah Ibnu Aqil, " tutur Dr Salamah.

Dia menambahkan kedalaman penguasaan materi para santri di pesantren Indonesia terbukti dengan hafal sejumlah matan kitab dan teori-teori lainnya, seperti teori ilmu bahasa. 

BACA JUGA: Pakar Hukum Pidana Universitas Al-Azhar Sebut Almarhum Harry Azhar Azis Pemikir Ulung

Menurut dia, penguasaan Bahasa Arab bagi santri sangat penting karena membuka wacana keilmuan yang tersimpan dalam buku-buku Islam klasik.

“Kebutuhan terhadap penguasaan Bahasa Arab dari bagi santri yang belajar di pesantren sangat bagus untuk mendalami khazanah keilmuan Islam,” tegasnya 

BACA JUGA: Santri dan Pesantren Inspiratif Nasional 2024 Akan Menerima Penghargaan

Lebih lanjut dikatakan, santri tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik saja, tetapi juga mendapat pendidikan akhlak dan moralitas yang baik.

Nilai moralitas dalam diri santri adalah modal dasar dalam proses pendidikan ke jenjang lebih tinggi. 

Oleh sebab itu, Rektor Universitas Al-Azhar Mesir ini menawarkan kerja sama pembelajaran Bahasa Arab yang dilaksanakan secara daring dan bersertifikat.

Rektor Al-Azhar juga menawarkan konsep studi hybrid di Al-Azhar dengan mekanisme pembelajaran dilakukan secara daring selama 2 tahun dan pembelajaran luring selama 2 tahun.

“Dengan mekanisme pembelajaran hybrid, mahasiswa tetap mendapatkan ijazah resmi dari Al-Azhar layaknya mahasiswa yang belajar di sana,” terangnya 

Sementara itu, Pengasuh PP Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim mengapresiasi tawaran Dr Salamah Dawood tersebut dan berjanji segera menindaklanjutinya.

 KH Asep yang merupakan cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dan Pahlawan Nasional, KH Abdul Chalim mengatakan akan melakukan penyesuaian model pembelajaran di Pesantren Amanatul Ummah pada tahun ajaran baru. 

“Kami akan melakukan penyesuaian-penyesuaian di tahun ajaran baru,” ucapnya.

Lebih jauh Dr Abbas Shauman menuturkan pendidikan yang baik dan berkualitas sangat penting dijalankan di lingkungan pesantren sehingga menghasilkan santri yang unggul. Diperlukan sistem pendidikan yang berkualitas agar santri menjadi pribadi yang unggul dan kompeten. 

Ketiga tokoh dalam pertemuan tersebut menyepakati bahwa pendidikan berkualitas yang ramah dengan karakter santri penting dijalankan. Dengan cara menyediakan sistem yang kokoh, kualitas pengajaran yang baik serta memberi waktu istirahat cukup bagi para santri.

Selain tiga tokoh di atas, turut hadir dalam pertemuan itu Kepala Delegasi Pengajar Al-Azhar Syekh Ahmad Mohammad Mabrouk, Rektor Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Dr Mauhibur Rokhman, Panitia Multaqo Al-Azhar Muhammad Tabrani Basya dan Sayyid Dhuha. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler