April, Rp 4 Triliun Dana BSM Dicairkan

Senin, 25 Maret 2013 – 04:02 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan jumlah siswa penerima bantuan siswa miskin tahun 2013 mencapai 6 juta siswa dengan total anggaran sekitar Rp 4 triliun. Dana ini menurutnya akan dicairkan bulan April mendatang.

Untuk memastikan kesiapan penyaluran dana BSM ini di daerah, maka Mendikbud langsung mengundang seluruh dinas pendidikan kabupaten/kota se Indonesia di Jakarta.

"Karena kita tidak ingin ada adik-adik kita yang SD drop out, atau lulus tidak melanjutkan ke SMP, MTS dan seterusnya. Makanya selama dua tiga hari ini kita kumpul bareng-bareng tentang kesiapan teknis. Kita ingin tahu operasionalnya seperti apa di daerah," kata Mohammad Nuh di saat membuka sosialisasi BSM di Hotel Jayakarta, Jakarta, Minggu (24/3) malam.

Menteri asal Jawa Timur ini menyebutkan, kebutuhan biaya paling besar bagi peserta didik diperlukan saat mereka baru masuk sekolah/ awla semester, yakni bulan Juni hingga Juli. Karena itu dia menginginkan penyaluran bantuan bagi siswa kurang mampu ini berjalan tepat waktu.

Sebab, kebutuhan siswa pada Januari sampai Mei menurutnya kecil. Kebutuhannya baru menumpuk pada akhir Juni hingga Juli. Artinya BSM itu harus sudah cair dan disalurkan sebelum Juli. Karena kalau cairnya Agustus - September sudah terlambat.

"Karena butuhnya Juni Juli. Oleh karena itu mudah-mudahan BSM ini bulan April besok sudah bisa dicairkan pusat, paling tidak bisa bantu kebutuhan awal semeseter siswa tidak mampu," ulasnya.

Diketahui, total dana BSM yang akan disalurkan pusat ke kabu[aten/kota tahun 2013 ini mencapai Rp4 triliun untuk sekitar 6 juta siswa miskin. Untuk jenjang SD, siswa penerima bantuan akan mendapat bantuan Rp500 ribu per tahun, naik dari sebelumnya Rp350 ribu. Kemudian jenjang SMP naik jadi Rp780 ribu dan SMA Rp1 juta.

Nuh menjanjikan pihaknya akan mengupayakan peningkatan alokasi BSM pada APBN perubahan 2013. Jika saat ini alokasi BSM baru Rp4 triliun untuk sekitar 6 juta anak miskin, maka ke depan akan ditingkatkan menjadi Rp8 triliun untuk 8 juta anak tidak mampu. Dengan demikian unit cost-nya juga akan meningkat.

Terkait dana BSM ini juga, mantan Rektor ITS itu menjelaskan ada yang baru dalam pelaksanaan program BSM ke depan. Kalau saat ini penerima BSM di tingkat SD belum pasti menerima bantuan serupa di tingkat SMP maupun SMA, maka ke depan program ini terintegrasi.

"Tahun ini yang membedakan, kita ingin diintegrasikan antar jenjang. Yang di SD dapat BSM, anak-anak yang lulus SD ini di SMP dapat lagi. Kemudian yang menerima BSM di SMP begitu masuk SMA juga dapat lagi. Jadi program ini dikaitkan dengan program pengentasan kemiskinan yang di bawah pengawasan Wapres," tandasnya.(fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Unas Rawan Bocor di Fase Distribusi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler