APTI Imbau Anggota Pilih Caleg yang Perjuangkan Petani Tembakau

Senin, 04 Maret 2019 – 08:59 WIB
Petani tembakau. Ilustrasi Foto: Radar Solo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) mengimbau anggotanya di seluruh Indonesia memilih calon anggota legislatif (caleg) yang propetani pada Pemilu 2019.

APTI juga mengajak para anggotanya di seluruh tanah air untuk memilih caleg yang berani membentengi dan menyelamatkan tembakau dari berbagai ancaman.

BACA JUGA: Kumpulkan Ribuan Relawan, Caleg Rocker Ingin Jokowi Berjaya di DKI

”Jangan pilih caleg yang tidak mempunyai komitmen untuk memperjuangkan hak-hak petani tembakau," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APTI Agus Parmuji, Senin (4/3/2019).


Agus menambahkan, banyak politikus di Senayan yang tidak paham aspirasi petani tembakau.

BACA JUGA: Pesan Gus Muwafiq: Pilih Calon Pemimpin Pembawa Optimisme

Menurut dia, para politikus itu justru mengusulkan kebijakan yang merugikan petani tembakau nasional.

Dia mencontohkan momen saat beberapa anggota Komisi XI mendesak penggabungan volume produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) pada awal Februari 2018.

BACA JUGA: Sosialisasi 4 Pilar, Wakil Ketua MPR Tekankan Persatuan Jelang Pemilu

"Usulan tersebut jelas kurang tepat. Sebab, hal itu justru akan memicu persaingan yang tidak sehat pada ekosistem industri hasil tembakau di Indonesia,” kata Agus.


APTI menolak usulan tersebut. Sebab, secara generik biologis, terdapat perbedaan antara SKM dan SPM.

Agus bahkan meyakini usulan politikus DPR tersebut akan melibas produksi hasil pertanian tembakau nasional.

”Sebab, produksi SKM yang merupakan penyerap bahan baku tembakau nasional tidak akan mampu bersaing di pasaran dengan SPM yang sudah memiliki brand nasional,” tegas Agus.

Agus menambahkan, industri rokok kretek di Indonesia terbukti mampu memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang signifikan.

Mulai bergulirnya budi daya pertanian, sarana produksi (saprodi), jasa transportasi pupuk kandang, kebutuhan kuli angkut, tenaga gudang pembelian, dan lain-lain.

”Efek pengganda tersebut sangat kuat bagi berkembangnya ekonomi desa hingga ke kota,” kata Agus. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSI: Seruan KWI soal Pemilu Layak Jadi Panduan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler