Aquino Bantah Jumlah Korban Haiyan 10.000 Orang

Rabu, 13 November 2013 – 14:36 WIB

jpnn.com - MANILA - Presiden Filipina Benigno Aquino membantah pernyataan anak buahnya sendiri terkait jumlah korban tewas topan Haiyan. Menurutnya, jumlah korban yang disampaikan oleh pejabat daerah beberapa waktu lalu terlalu berlebihan.

Sebelumnya, Gubernur Provinsi Leyte memperkirakan jumlah korban meninggal dunia mencapai 10.000 orang. Leyte dan Samar adalah dua provinsi yang paling parah terdampak Haiyan.

BACA JUGA: 3 Pesawat Hercules Diberangkatkan ke Filipina

Namun, menurut Aquino, jumlahnya lebih mendekati 2000-2500 orang. "Sepuluh ribu, saya kira itu terlalu banyak. Ada trauma emosional yang mempengaruhi estimasi itu," ujar Aquino dalam sebuah wawancara dengan CNN seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/11).

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah pusat masih mengumpulkan informasi dari wilayah-wilayah yang diterjang topan. Diperkirakan, jumlah korban akan bertambah.

BACA JUGA: Dunia Bantu Rakyat Filipina

"Masih ada sekitar 29 kabupaten lagi yang belum dapat dikonfirmasi jumlah korbannya, terutama korban hilang. Tapi untuk total korban tewas sejauh ini 2000, sekitar 2500 adalah perkiraan kami," ujar Aquino.

Hingga Selasa (12/11) kemarin, angka korban tewas yang telah terkonfirmasi versi pemerintah baru 1774 orang. Sementara jumlah korban hilang hanya 84 orang.

BACA JUGA: Mencuri di Pusat Perbelanjaan, Batman Dibui 33 Bulan

Pernyataan Aquino ini ditanggapi dengan skeptis oleh para pekerja kemanusiaan di lapangan. Pasalnya, saat ini masih banyak wilayah yang terputus total aksesnya akibat topan maha dahsyat itu.

Sekretaris Jendral Palang Merah Filipina, Gwendolyn Pang mengatakan bahwa pihaknya mencatat ada 22.000 korban hilang. Tetapi, lanjutnya, angka ini bisa saja tidak akurat. Pasalnya, ada juga korban yang sempat dinyatakan hilang namun ternyata sudah ditemukan.

"Warga melaporkan kepada kami keluarganya hilang, tapi ketika ternyata ditemukan mereka tidak melapor lagi," ucap Pang.

Sementara kerugian harta benda akibat bencana yang meluluh lantahkan sejumlah kota di provinsi Samar dan Leyte ini belum dapat diketahui secara pasti. Versi CEDIM, lembaga analisa forensik bencana asal Jerman, total kerugian antara Rp93 triliun sampai Rp221 triliun.

Menteri Keuangan Filipina Cesar Purisima mengatakan, wilayah yang terdampak Haiyan adalah produsen kelapa dan beras. Karena itu ia memperkirakan kerusakan akibat Haiyan akan memangkas pertumbuhan ekonomi Filipina pada tahun 2014 sebanyak satu persen. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PBB Kirim Bantuan Rp3,4 Triliun untuk Filipina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler