Ara: Pada Waktunya Jokowi akan Minta JK Nakal demi Bangsa

Kamis, 05 Oktober 2017 – 16:43 WIB
Joko Widodo dan Maruarar Sirait dalam kampanye Pilpres 2014. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait punya analisis menarik soal hubungan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurutnya, dua sosok yang lebih beken disebut Jokowi-JK itu saling melengkapi.

Berbicara dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10), Ara -panggilan Maruarar- menyatakan, Jokowi dan JK memang punya karakter berbeda. Namun, kata politikus yang juga dekat dengan Jokowi dan JK itu, keduanya bisa saling melengkapi dalam mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa dan negara.

BACA JUGA: Jokowi Yakin Netralitas TNI Tetap Terjaga

Ara lantas menguraikan perjalanan karier politik Jokowi yang dimulai sebagai wali kota Surakarta. Jokowi berhasil membangun hubungan baik dengan TNI dan Polri di level daerah, hingga bisa mengatasi sejumlah persoalan.

Selanjutnya, Jokowi terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta. Kemampuan Jokowi dalam berpolitik dan berkomunikasi pun makin terasah.

BACA JUGA: Fadli Zon Tuding Jokowi Umbar Tuduhan Keliru

“Kemudian Jokowi naik lagi ke level nasional sebagai Presiden RI, dan ke level internasional sebagai salah seorang pemimin di dunia. Dengan perjalanan seperti itu, maka Jokowi hadir sebagai politisi yang sangat matang dan komprehensif,” tutur Ara.

Anggota Komisi XI DPR itu menambahkan, Jokowi punya prinsip ketat soal persatuan dan stabilitas, namun tetap menjunjung demokrasi. “Jokowi tak senang dengan kegaduhan. Value dasar Jokowi adalah harmoni dan toleransi," lanjutnya.

BACA JUGA: Jokowi Perintahkan BPN Gerak Cepat Terbitkan Sertifikat

Karena itu, kata Ara, selama ini Jokowi selalu bijak dalam mengambil keputusan dan benar-benar menjalankan politik bebas aktif secara nyata. Maka Ara pun tak heran ketika Jokowi membangun hubungan baik dengan Timur Tengah, Tiongkok, Korea, Amerika Serikat dan Rusia.

Hal itu terlihat dari jumlah kunjungan ke negara-negara tersebut maupun jumlah penerimana perwakilan dari negara tersebut. Bahkan dalam krisis Rohingnya, Indonesia mendapat kepercayaan PBB.

"Dalam hal krisis kemanusiaan Rohingya, Indonesia mendapat apresiasi dari Sekjen PBB Antonio Guterres. Indonesia jelas beraksi secara nyata, dengan ragam bantuan. Dalam aksi internasional juga, Indonesia mendapat apresiasi dari Menlu Yordan dalam perjuangan kemerdekaan Palestina," ungkap Ara.

Sedangkan JK di mata Ara adalah figur politikus senior yang punya pengalaman panjang sebagai pengusaha dan birokrat. JK juga pumya pengalaman komunikasi dan begerak aktif di dunia sosial keagamaan.

“”Karakter Jokowi yang tenang dan Pak JK yang suka terobosan benar-benar saling melengkapi. Keduanya pun dipilih secara sah dan konstitusional. Makanya jangan ada pihak yang mau mengadu domba mereka," tegas Maruarar.

Dengan karakter yang saling melengkapi ini, Maruarar memastikan Indonesia akan selalu dipandang dunia internasional. Bahkan, Ara melontarkan candaan soal relasi Jokowi dengan JK.

"Pada waktunya mungkin Jokowi yang akan minta kenakalan JK demi persatuan bangsa, he he," katanya sembari tersenyum.(ian/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenang, Fahri Jamin Jokowi Bakal Dijaga hingga 2019


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler