Ardhito Pramono Ungkap Cerita di Balik Lagu Wijayakusuma

Kamis, 07 Juli 2022 – 15:29 WIB
Ardhito Pramono. Foto: Dok. Aksara Records

jpnn.com, JAKARTA - Solois asal Jakarta, Ardhito Pramono meluncurkan single terbaru berjudul Wijayakusuma pada Kamis (7/7).

Wijayakusuma menjadi karya perdana dirinya setelah menyelesaikan masa rehabilitasi, sekaligus penanda kembalinya label rekaman Aksara Records setelah hampir 13 tahun tidak beroperasi.

BACA JUGA: Prambanan Jazz Festival 2022 Sukses, Anas Syahrul Alimi: Melebihi Ekspektasi

Lagu tersebut diproduseri oleh Gusti Irwan Wibowo dan ditulis bersama Narpati ‘Oomleo’ Awangga.

Ardhito Pramono mulai menciptakan Wijayakusuma sejak awal 2021, ketika dirinya menjadi saksi penggusuran kawasan asri di Canggu, Bali, demi vila yang akan dibangun oleh warga negara asing.

BACA JUGA: Tulus Datang, Semua Berdendang

Awalnya, dia ingin mengritik peristiwa tersebut lewat sebuah lagu, sebelum Oomleo membalas kritik Ardhito sebab karya-karyanya yang minim sentuhan Indonesia.

Ardhito pun menggeser perspektif idenya dan melahirkan Wijayakusuma, tembang pop Indonesiana dua babak yang bercerita seputar eksistensial diri.

BACA JUGA: Ahmad Dhani Jadi Pemandu Karaoke, Semua Ikut Bernyanyi

Pada babak pertama, Ardhito mempertanyakan makna hidup dengan iringan khidmat piano, orkestrasi yang lirih, juga adakalanya sahut paduan suara.

"Banyak kecemasan gue akan guna gue apa, ya? Gue musisi, main film, penyiar juga. Terus apa? Malah jadi mempertanyakan fungsi diri gue. Gue cerita banyak ke Oomleo, untuk itu akhirnya gue sertakan dalam lirik," kata Ardhito Pramono, Kamis (7/7).

Dalam lagu tersebut, pria berusia 27 tahun itu menghadirkan aransemen megah dengan orkestrasi maupun paduan suara.

Ardhito Pramono juga menyajikan komposisi gamelan dan nyanyian sinden dari Peni Candra Rini, pelaku macapat asli Solo.

Dia mengaplikasikan metode satu kali rekam, demi menuai esensi olah vokal yang maksimal dalam situasi terbatas, selayaknya periode rekaman
menggunakan pita.

"Gue memang mencoba balik ke zaman dulu untuk proses A sampai Z-nya. Meski sudah banyak teknologi yang mendukung, metode yang gue gunakan masih bersemangat lawas," bebernya.

Konsep pop Indonesiana yang diusung Ardhito menjadi salah satu pemicu untuk Hanindito Sidharta, co-founder Aksara Records, membangkitkan kembali label rekaman tersebut.

Lagu Wijayakusuma dari Ardhito Pramono sudah bisa dinikmati melalui berbagai platform musik digital. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler