MAKASSAR - Realisasi pembangunan hotel milik Pemprov Sulsel berproses kian panjang. Selain belum mendapatkan lokasi pasti, desain hotel yang akan dibangun oleh Lippo Group juga akan mengalami perubahan.
Setelah memastikan lokasi pembangunan hotel di kawasan Maccini Sombala batal digunakan, pemprov membidik lahan di Jalan AP Pettarani. Lokasi di kawasan strategis ini dinilai layak untuk bisnis perhotelan.
Hanya saja, di atas lahan tersebut masih berdiri kantor empat unit pelaksana teknis dinas (UPTD) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel. Pemprov harus mencari lokasi lain untuk memindahkan kantor untuk empat UPTD.
Kepala Biro Pembangunan Sekretariat Daerah Pemprov Sulsel, Muhammad Firda mengatakan, luas lahan hanya sekitar 2.000 meter persegi. "Bila lahan tersebut disetujui sebagai lokasi pembangunan hotel, desainnya harus diubah dan kemungkinan konsepnya minimalis," beber Firda usai rapat perencanaan pembangunan hotel di ruang kerja Sekprov Sulsel, Senin, (18/2)
Pembangunan hotel dari kompensasi pengalihan saham pemprov di Hotel Aryaduta tetap berkonsep 100 kamar. Namun, konstruksi hotel yang sebelumnya hanya empat kamar, kata dia, kemungkinan akan bertambah dengan terbatasnya lahan yang tersedia.
Firda mengungkapkan, pihak Lippo Group sebenarnya telah menyetujui desain yang pernah diberikan beberapa waktu lalu. Namun, dengan adanya perubahan lokasi pembangunan, pihak Lippo harus melakukan pengukuran ulang.
Pembangunan hotel 100 kamar sepenuhnya ditanggung Lippo Group sebagai kompensasi pengalihan saham Pemprov Sulsel. Saham pemprov di Lippo Group atas kepemilikan lahan Hotel Aryaduta terus berkurang dan nilainya tidak menguntungkan lagi. (rif/sil)
Setelah memastikan lokasi pembangunan hotel di kawasan Maccini Sombala batal digunakan, pemprov membidik lahan di Jalan AP Pettarani. Lokasi di kawasan strategis ini dinilai layak untuk bisnis perhotelan.
Hanya saja, di atas lahan tersebut masih berdiri kantor empat unit pelaksana teknis dinas (UPTD) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel. Pemprov harus mencari lokasi lain untuk memindahkan kantor untuk empat UPTD.
Kepala Biro Pembangunan Sekretariat Daerah Pemprov Sulsel, Muhammad Firda mengatakan, luas lahan hanya sekitar 2.000 meter persegi. "Bila lahan tersebut disetujui sebagai lokasi pembangunan hotel, desainnya harus diubah dan kemungkinan konsepnya minimalis," beber Firda usai rapat perencanaan pembangunan hotel di ruang kerja Sekprov Sulsel, Senin, (18/2)
Pembangunan hotel dari kompensasi pengalihan saham pemprov di Hotel Aryaduta tetap berkonsep 100 kamar. Namun, konstruksi hotel yang sebelumnya hanya empat kamar, kata dia, kemungkinan akan bertambah dengan terbatasnya lahan yang tersedia.
Firda mengungkapkan, pihak Lippo Group sebenarnya telah menyetujui desain yang pernah diberikan beberapa waktu lalu. Namun, dengan adanya perubahan lokasi pembangunan, pihak Lippo harus melakukan pengukuran ulang.
Pembangunan hotel 100 kamar sepenuhnya ditanggung Lippo Group sebagai kompensasi pengalihan saham Pemprov Sulsel. Saham pemprov di Lippo Group atas kepemilikan lahan Hotel Aryaduta terus berkurang dan nilainya tidak menguntungkan lagi. (rif/sil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disuntik Dahlan, Merpati Yakin akan Berjaya
Redaktur : Tim Redaksi