jpnn.com, MEDAN - Kapten Timnas U-16, David Maulana menjadi perbincangan pencinta sepak bola setelah namanya dikaitkan dengan Arema FC.
Pesepakbola Sumatera Utara itu dikabarkan dilirik Singo Edan sesaat menyabet predikat pemain terbaik pada Turnamen Jenesys di Jepang, pekan lalu.
BACA JUGA: Gegara Gol Lilipaly, PSMS Pulang Tanpa Bawa Poin dari Bali
Selain Arema FC, siswa Kelas X SMA Negeri 2 Percut Seituan, Deliserdang ini juga dikaitkan dengan PSMS. Lantaran, David Maulana diharapkan lebih dulu membela klub asal daerahnya, yaitu PSMS Medan.
Bembeng-sapaan akrabnya, mengatakan sejatinya dirinya menjawab tawaran klub mana saja yang serius.
BACA JUGA: Liga 1 2018: Bali United Cuma Menang Tipis Atas PSMS
“Yang mana yang serius. Saya juga ingin di Medan kalau ada yang serius. Tapi, jujur saja, saya bangga dengan Arema FC yang langsung respon. Kalau memang benar ya saya mau. Enggak masalah walau harus pindah sekolah,” ujarnya saat pulang ke rumah orang tuanya di Jalan Pendidikan, Pasar 13, Dusun 12, Sei Rotan, Deliserdang, Jumat (23/3/2018).
Sementara itu, ayah Bembeng, Ngadiran Prayetno, 52, mengakui kabar ketertarikan Arema terhadap putranya membuatnya ikut bangga.
BACA JUGA: Drama 8 Menit Liga 1 2018, Mitra Kukar Imbangi Arema FC
“Saya baca di internet bahwa Rudi Widodo, Manajer Arema membuka selebar-lebarnya untuk Bembeng. Bahkan bersedia memfasilitasi pendidikan Bembeng. Cuma dalam hal ini belum ada kontak sama beliau. Jadi saya belum bisa memberikan jawaban yang positif,” ungkapnya.
Nah, soal PSMS, Ngadiran pun menegaskan belum ada manajemen yang menghubunginya atau SSB PTP Wilayah 1 Sumut, Tembung, tempat Bembeng dibina selama ini sebelum masuk Timnas.
“Sebenarnya kami ingin membela klub di wilayah kami, terutama PSMS. Tapi semuanya belum ada kontak. Masih menunggu. Sebetulnya saya sebagai orangtuanya, maunya pendidikannya ditamatkan di Sumut ini. Cuma itu, ikut air mengalir saja. Yang penting saat ini kami sebagai orang tua memberikan dukungan ke Bembeng,” pungkasnya.(nin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSMS Medan Beber Alasan Frengky Kogoya Pergi tanpa Pamit
Redaktur & Reporter : Budi