jpnn.com, MALANG - General Manager Arema FC Ruddy Widodo mengatakan hingga saat ini belum mengetahui kapan PT Liga Indonesia Baru (LIB) membagi keuntungan dari rating televisi kepada klub.
Pihaknya hanya bisa mengira-ngira. Pun demikian dengan besarannya. ”Sejelek-jeleknya, Arema ranking empat (untuk rating televisi,” ujar Ruddy, belum lama ini.
BACA JUGA: PSM Kantongi 14 Nama Pengganti Robert, Salah Satunya Riedl
Selain Arema FC, empat besar klub dengan rating televisi terbaik mungkin diisi Persib, Persija, dan Persebaya. Empat klub ini sama-sama punya basis suporter besar di tanah air.
Melihat kondisi musim lalu, Arema FC mungkin tak menjadi nomor satu untuk urusan rating. ”(Musim lalu) jadi paling pahit karena dihukum tanpa penonton,” kata dia.
BACA JUGA: Osvaldo Lessa jadi Korban Ketiga Persipura Jayapura
Laga di stadion yang tanpa penonton turut memberi pengaruh bagi siaran langsung televisi. Sebab, laga yang terkesan sepi itu kurang menarik bagi pemasang iklan.
Soal besaran, Ruddy mencoba mengira-ngira. ”Waktu peringkat dua, dapatnya Rp 2,5 miliar. Kalau empat, mungkin dapatnya Rp 1,5 miliar,” kata dia.
BACA JUGA: Dikritik Santai di Bursa Transfer, Begini Respons Arema FC
Selain dari hak siar televisi, pemasukan lain yang diterima Arema FC adalah dari subsidi. Seperti diketahui, PT LIB memberikan subsidi kepada klub-klub Liga 1.
Musim lalu, Arema FC berhak mendapatkan Rp 7,5 miliar. Dari angka itu, Rp 2,5 miliar di antaranya dialokasikan untuk youth development (pengembangan pemain usia muda).
Bagi klub, subsidi, juga pembagian keuntungan dari hak siar televisi bisa membantu meringankan beban operasional. Baik untuk membayar gaji pemain sampai transportasi laga away. (c2/muf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Osvaldo Haay Diminati 3 Klub Malaysia, Persebaya Bagaimana?
Redaktur & Reporter : Budi