Arema FC vs PBFC, Beda Keinginan Aji dan Ricky

Minggu, 12 Maret 2017 – 16:43 WIB
Pusamania, suporter PBFC. Foto: Arib Billah/Kaltim Post/dok.JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Arema FC berambisi mengalahkan Pusamania Borneo FC (PBFC) di laga final Piala Presiden 2017 nanti malam, dalam waktu normal 2 x 45 menit.

Skuat besutan Aji Santoso tidak ingin laga sampai berlanjut ke babak ekstra 2 x 15 menit, apalagi adu penalti. Johan Alfarizi dan kawan-kawan punya pengalaman buruk soal adu tos-tosan.

BACA JUGA: Kesempatan Terakhir PBFC Suguhkan Kejutan

Tahun lalu, Arema FC bahkan dua kali gagal memenangkan babak adu penalti.

Yang pertama, pada laga leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman, 17 Januari 2016.

BACA JUGA: Aji Minta Skuat Arema FC Waspadai Bola Mati

Bermain di kandang sendiri, Stadion Kanjuruhan, Arema FC kalah adu penalti 2-3 lawan Mitra Kutai Kartanegara.

Arema FC kembali mengalami hasil mengecewakan, yakni di babak semifinal Piala Kalimantan Timur (Kaltim) yang memakai format trofeo. Saat melawan Madura United, Arema FC kalah adu penalti 1-4.

BACA JUGA: Inilah Perjalanan Mengejutkan dari PBFC hingga ke Final

Sebaliknya, track record PBFC untuk urusan adu tos-tosan (adu penalti) terbilang bagus.

Bahkan, di Piala Presiden 2017 ini, mereka sudah dua kali melalui drama adu penalti. Dan dua-duanya berhasil mereka menangkan.

Kemenangan adu penalti pertama terjadi saat menghadapi Madura United di babak delapan besar yang digelar di Stadion Manahan, Solo, 26 Februari lalu.

Lima eksekutor PBFC, yakni Yamashita Kunihiro, Tamsil Sijaya, Michael Orah, Fandi Achmad, dan Dirkir Kohn Glay berhasil menyelesaikan tugasnya. Sementara penendang terakhir Madura United, Fachruddin, gagal.

Hasil yang mirip kembali mereka raih saat menghadapi Persib Bandung pada leg kedua semifinal Piala Presiden, di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 5 Maret lalu.

Lima eksekutor PBFC yaitu Yamashita Kunihiro, Tamsil Sijaya, Reinaldo Elias, Fandi Achmad, dan Dirkir Kohn berhasil menjebol gawang Made Wirawan. Sedangkan, penendang terakhir Persib, Kim Jeffrey Kurniawan, gagal.

Pelatih Arema FC Aji Santoso tahu betul track record PBFC untuk urusan adu penalti.

”Saya berharap, jangan sampai adu penalti,” beber pria yang juga pendiri Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) itu.

Arema FC ingin menang di waktu normal, 90 menit. Tim berjuluk Singo Edan ini ingin menang dengan mencetak gol cantik.

”Tapi, kalaupun harus (adu penalti), kami sudah siap. Intinya, kami harus siap: apakah 90 menit atau adu penalti,” beber mantan pemain Arema Malang era 80–90-an tersebut.

Berbeda dengan Aji, Pelatih PBFC Ricky Nelson justru terlihat lebih senang bila pemenang partai final harus ditentukan lewat adu penalti. ”Saya sudah siapkan semuanya,” ujar dia, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).

Mengacu pada dua adu penalti sebelumnya, ada kecenderungan PBFC menggunakan eksekutor yang itu-itu saja.

Apakah PBFC tetap menggunakan eksekutor yang sama? ”Soal itu, lihat saja nanti,” kata Ricky. (c4/muf)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkah Arema FC, Akankah Pulang Bawa Gelar Juara?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler