Arema FC vs PS TIRA: Singo Edan Salip Persebaya

Senin, 16 Juli 2018 – 09:00 WIB
Pemain Arema FC Rivaldi Bawuo selebrasi usai membobol gawang PS TIRA di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/07). Foto: Darmono/Radar Malang

jpnn.com, MALANG - Arema FC vs PS TIRA dalam laga lanjutan Liga 1 2018 berlangsung di Stadion Kanjuruhan Minggu (15/7) berakhir imbang 2-2.

Striker Arema FC Rivaldi Bawuo membuat Aremania bersorak ketika sukses membobol gawang PS TIRA pada menit ke-40. Proses gol itu terbilang indah karena didahului umpan terobosan Hanif Sjahbandi dan kecepatan Rivaldi mengelabui pemain belakang lawan. Gol Rivaldi ke gawang PS TIRA itu sempat melambungkan asa Arema FC.

BACA JUGA: Butler Usung Misi Memutus Rekor Buruk PSMS di Debut Perdana

Sayangnya, Arema FC tak mampu mempertahankan keunggulan. Sebab, pada awal babak kedua, tepatnya menit ke-52, striker tim lawan Aleksandar Rakic membobol gawang Arema FC yang dikawal Joko Ribowo.

Gol itu menunjukkan bahwa PS TIRA yang sekarang, bukanlah PS TIRA yang dulu. Seperti diketahui, sebelum laga melawan Arema FC, PS TIRA memegang rekor buruk sebagai tim yang paling sering kebobolan (32 gol).

BACA JUGA: Peter Butler: Pemain tak Kerja Keras, Silakan Cari Klub Baru

Benar saja, setelah gol Rakic, Arema FC kesulitan mengatasi perlawanan PS TIRA. The Army–julukan PS TIRA– menerapkan pertahanan yang rapat.

Pada menit ke-60, demi menambah daya dobrak serangan, pelatih Arema FC mengganti dua pemain sekaligus. Ridwan Tawainella masuk menggantikan Bagas Adi Nugroho, sementara Alfin Tuasalamony masuk menggantikan Dedik Setiawan.

BACA JUGA: Sriwijaya FC Lagi Galau, Mitra Kukar Yakin Menang Mulus

Alfin seperti diketahui menjadi rekrutan terbaru Arema FC, bersama dengan Hamka Hamzah pada bursa transfer tengah musim Liga 1.

Masuknya Alfin langsung memberikan pengaruh positif bagi Arema FC. Pada menit ke-70, Alfin melepaskan umpan tendangan bebas yang langsung disambut heading Johan Alfarizie. Bola sundulan itu meluncur deras ke gawang PS TIRA tanpa bisa dihentikan kiper Syahrul Fadillah.

Arema FC pun unggul 2-1. Keunggulan itu membuat Arema FC seolah berada di atas angin. Sampai, petaka pun datang pada 30 detik sebelum pertandingan bubar.

Lewat serangan tak terduga, Sansan Fauzi menerobos pertahanan Arema FC usai menerima umpan terobosan Firmansyah. Dia lantas melepaskan tembakan yang tak mampu diatasi Joko Ribowo.

Usai gol itu, Arema FC sempat memiliki peluang untuk mencetak gol. Sayangnya, sepak pojok terakhir pada laga itu, gagal membuahkan gol bagi Arema FC. Laga pun berakhir imbang 2-2.

Usai laga, seluruh anggota skuad Arema FC tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Pelatih Arema FC Milan Petrovic pun heran karena timnya tidak bisa mempertahankan kemenangan yang sudah di depan mata.

”Ya, kadang beruntung. Kadang juga tidak. Arema FC tidak beruntung pada 50 detik (jelang laga berakhir) saja. Apa pun, saya bangga pada pemain yang sudah berusaha maksimal. Terima kasih untuk fans yang sudah menonton pertandingan,” kata Milan.

Pelatih berkewarganegaraan ganda Slovenia-Serbia itu optimistis, timnya bisa meraih hasil lebih baik pada laga-laga selanjutnya. ”Mungkin pada pertandingan berikutnya kami akan lebih beruntung,” ujar dia.

Ya, gagal menang melawan PS TIRA tak berarti kiamat bagi Arema FC. Dedik Setiawan dkk yang sebelumnya berada di peringkat 13, kini naik ke posisi 11. Arema FC menyalip rival mereka, Persebaya Surabaya, yang kini menduduki peringkat 12.

Saat ini, Arema FC mengumpulkan 20 poin hasil dari 5 kemenangan, 5 seri, dan 6 kekalahan. Perjalanan Liga 1 musim ini masih cukup panjang. Masih ada 18 laga lagi yang bakal dijalani Arema FC. Secara matematis, peluang Arema FC untuk menembus papan atas, bahkan meraih juara sekalipun belum tertutup.

Harus diakui, Liga 1 sejauh ini berlangsung begitu kompetitif. Jarak poin antara satu tim dengan tim lainnya relatif tipis. Jarak Arema FC dengan pemuncak klasemen sementara (Barito Putera) juga hanya selisih tujuh poin.

Sementara itu, di sisi lain, pelatih PS TIRA Nil Maizar bersyukur timnya bisa menahan imbang tuan rumah Arema FC. ”Alhamdulillah, PS TIRA bisa dapat poin satu sesuai target,” kata dia.

Nil menyebut, duet Hamka dan Arthur Cunha di jantung pertahanan menjadi titik lemah Arema FC. Meski dua pemain itu punya kualitas individu yang bagus. ”Duet itu masih baru,” kata dia.

Hamka baru bergabung dengan Arema FC pada Jumat (13/7). Bagi Hamka, berduet dengan Arthur adalah hal yang baru. ”Postur mereka juga tinggi. Karena itu, kami menyiasatinya dengan melakukan gerak tipu dan kecepatan,” ujar dia. (gg/c2/muf)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Lawan SFC, Mitra Kukar Ogah Bahas Soal Bursa Transfer


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler