Arema Pertanyakan Kejelasan Kartu Kuning Nemanja Vidakovic

Rabu, 07 Desember 2016 – 11:06 WIB
Milomir Seslija. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - MALANG – Arema Cronus menuntut penjelasan dan keterbukaan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) terkait jumlah kartu kuning yang diberikan kepada Nemanja Vidakovic.

Sebab striker dari Bali United yang dimainkan ketika laga melawan Arema, Sabtu (3/12) pekan lalu. Padahal, pemain tersebut dianggap mengoleksi lima kartu kuning dan seharusnya tidak bisa turun di pekan 31. 

BACA JUGA: Riedl pun Menambah Penganggu di Tengah

Namun, jawaban dari PT GTS untuk sementara mengesahkan pertandingan itu karena data-data tentang Nemanja dinilai valid dan benar.

Dalam surat bernomor  425/GTS/XII/2016 yang dikirimkan Selasa (6/12) kemarin, tentang Tanggapan Terhadap Nota Protes Klub Arema Cronus, PT GTS memiliki lima poin jawaban. 

BACA JUGA: Fachrudin Siap Redam Bomber Ganas Vietnam

Paling utama, PT GTS menyampaikan dalam poin ketiga, bahwa terkait dugaan pemain tidak sah oleh klub Bali United atas nama Nemanja Vidakovic. 

Setelah melalui pengecekan data sistem administrasi yang melibatkan pemain bersangkutan, Nemanja dianggap sah bermain dalam laga pekan lalu.

BACA JUGA: Chong Puong Sesumbar Jebol Lagi Gawang Kurnia Meiga

Dengan poin tersebut, di salah satu tanggapan, operator dari Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 juga mengatakan, jika pertandingan Bali United versus Arema Cronus itu sah. Seluruh laporan disampaikan oleh perangkat pertandingan merupakan dokumen valid yang berlaku.

Menanggapi hal tersebut, kubu Singo Edan masih berniat membuat nota protes balasan kepada PT GTS. 

Pasalnya, setelah sebelumnya mengajukan protes dengan data lengkap yang bersumber dari web turnamen, jawaban dari operator justru tidak menjelaskan secara rinci. 

Bagaimana keabsahan pemain, berapa jumlah kartu maupun dimana saja kartu diterima.

“PT GTS hanya menyampaikan jika Nemanja itu sah diturunkan dan pertandingan juga sah. Tetapi, tidak disebutkan rekaman data pertandingan yang kami inginkan. Kami ingin tahu, kesalahan dimana,” papar Media Officer Arema, Sudarmaji.

Dia mengatakan, padahal rincian tersebut yang dibutuhkan oleh Arema, juga banyak pihak yang kini mulai melihat permasalahan tersebut. 

Buntut dari kartu kuning yang tiba-tiba berubah itu, bisa berefek pada pertandingan lainnya. 

Karena, juga menentukan pemain bernomor punggung 99 ini bisa turun atau tidak, baik ketika melawan Arema atau di pertandingan sebelumnya.

Pria asal Banyuwangi ini menuturkan, jawaban dari PT GTS ini tentu berbeda dengan Arema. Bahkan, dalam rencana menanggapi jawaban surat Selasa kemarin, Arema siap memberikan bukti video pertandingan.

Sebab, muncul sebuah tanggapan, jika kartu kuning Nemanja terjadi di pekan kedua, saat melawan Persipura Jayapura. 

Hal itu, langsung dibantah oleh Arema, yang mengakui sudah melihat video rekaman pertandingan serta rangkuman data selesai laga. 

Dalam laga pekan kedua itu, justru nama Kiko Insa yang mendapatkan kartu kuning di menti 63. Dan bek asal Spanyol itu masuk menggantikan Nemanja.

“Secara logika, kartu kuning harus diberikan sebelum masuknya Kiko. Dalam pertandingan itu Kiko dapat kartu, masuk mengganti Nemanja dan katanya Nemanja dapat kartu kuning,” papar dia kepada Malang Post.

Menanggapi hal tersebut, General Manager Arema Ruddy Widodo juga meminta jika operator mau mengecek ulang dan memberikan penjelasan lebih rinci. 

“Ya kami menyiapkan tanggapan dari jawaban PT GTS,” ungkapnya.

Ruddy mengatakan, Arema memang menuntut kejelasan dari status Nemanja. Sebab, selain ingin menjalankan azas sportivitas berkompetisi, dia juga menginginkan operator terbuka. 

Dengan website yang sudah mudah diakses banyak pihak, tidak hanya klub yang tahu permasalahan tersebut.

“Subtansinya kami ingin kejujuran dari operator dan juga pihak Bali United. Jika memang data mereka benar, kami tidak masalah dengan hasilnya tetap sah 2-2,” papar dia.

Namun, Arema memang bisa diuntungkan jika memang pemain Bali United tidak sah. Arema, bisa mendapatkan tambahan poin karena pertandingan dianggap tidak sah dan berakhir dengan kemenangan WO bagi Hamka Hamzah dkk.

"Saya sudah ingatkan ofisial mereka terkait kartu kuning Vidakovic. Tapi, di lapangan dia tetap bermain. Dalam aturan FIFA, jika ada kasus seperti ini harusnya Arema bisa menang 3-0," ungkap Pelatih Arema Milomir Seslija kepada Malang Post.

Pelatih dengan sapaan akrab Milo ini berharap, keputusan final bisa keluar sebelum laga melawan Sriwijaya FC. Lewat dari itu, dirinya khawatir jika kasus tersebut bakal dilupakan.

Kini, kuncinya ada pada PT GTS. Apakah mereka akan menggelar pertandingan ulang dan memberikan denda 50 juta kepada Bali United seperti yang tertuang dalam aturan Komdis atau tidak. 

Sebab jika diruntut, PT GTS dinilai juga punya andil kesalahan dengan tidak memberikan surat larangan bermain Vidakovic kepada tim Bali United. (ley/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizky-Andik Janji Gempur Sayap Vietnam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler