MALANG – Tidak ada pihak yang menginginkan ada kerusuhan antar suporter dalam dunia sepakbola Indonesia, termasuk Aremania. Insiden pelemparan di Tol Waru, Japanan dan Pandaan terhadap Aremania yang berujung kerusuhan oleh Bonek tidak seharusnya terjadi bila mau meredam emosi.
Banyak pihak pun mulai berangan-angan, kapan Aremania bisa berjalan damai dengan suporter Persebaya. Namun, Media Officer Arema, Sudarmadji menyebut, Arema dan Aremania sudah hampir bosan untuk melakukan tindakan rekonsiliasi.
“Kita sudah terlalu sering melakukan upaya rekonsiliasi, bahkan dua cara yang diungkapkan Menpora untuk mengatasi konflik Aremania-Bonek sebenarnya sudah kita lakukan,” tutur Sudarmadji kepada Malang Post (JPNN Group).
Ia menyebut, Menpora Roy Suryo memberi dua cara untuk meredakan konflik antar suporter, yakni pendekatan dengan pihak kepolisian serta membangun kultur komunikasi antar suporter. Sudarmadji sudah sering melakukan dua hal ini. Bersama polisi, manajemen sudah membentuk Aremania Police.
“Tujuannya untuk semakin mendekatkan suporter dan pihak kepolisian. Selama ini, Aremania Police menjalankan fungsinya dengan baik, kita selalu lakukan koordinasi lewat Aremania Police ketika hendak away untuk cegah hal yang tak diinginkan,” papar Sudarmadji.
Mantan wartawan ini juga menyebut, Aremania sudah berinisiatif membangun kultur komunikasi dengan Bonek, yakni dengan datang setidaknya dua kali ke Polda Jatim untuk melakukan diskusi dan sharing. Dua hal ini sudah dipraktekkan oleh Aremania. Namun, ternyata bukan Aremania yang kurang serius membangun komunikasi dengan suporter Bonek.
“Dari pihak sana yang tak mau berekonsiliasi dengan kita, kalau sudah begitu, Menpora silakan mengedukasi dan membina suporter lain dengan dua hal itu, karena Aremania sudah melakukannya sejak lama,” tegas Sudarmadji.
Sementara itu, Korwil Amazon, Aremania Zona Dinoyo, Muhammad Zainuddin Yusrin, alias I’in menyebut, harusnya Boneklah yang turut aktif menjalin komunikasi dengan Aremania bila ingin damai.
“Ini pertanyaan sulit, kapan Aremania Bonek damai. Aremania sudah melakukan semua upaya agar tak terjadi kisruh, kami sampai bosan. Harusnya pertanyaan kapan damai itu diberikan pada Bonek, bukan kami Aremania,” tutur I’in kepada Malang Post.
Dengan suporter lain, Aremania bisa melakukan rekonsiliasi dan perdamaian, antara lain pada Deltrasmania dan Pasoepati yang pernah terjadi gesekan.(fin/jon)
Banyak pihak pun mulai berangan-angan, kapan Aremania bisa berjalan damai dengan suporter Persebaya. Namun, Media Officer Arema, Sudarmadji menyebut, Arema dan Aremania sudah hampir bosan untuk melakukan tindakan rekonsiliasi.
“Kita sudah terlalu sering melakukan upaya rekonsiliasi, bahkan dua cara yang diungkapkan Menpora untuk mengatasi konflik Aremania-Bonek sebenarnya sudah kita lakukan,” tutur Sudarmadji kepada Malang Post (JPNN Group).
Ia menyebut, Menpora Roy Suryo memberi dua cara untuk meredakan konflik antar suporter, yakni pendekatan dengan pihak kepolisian serta membangun kultur komunikasi antar suporter. Sudarmadji sudah sering melakukan dua hal ini. Bersama polisi, manajemen sudah membentuk Aremania Police.
“Tujuannya untuk semakin mendekatkan suporter dan pihak kepolisian. Selama ini, Aremania Police menjalankan fungsinya dengan baik, kita selalu lakukan koordinasi lewat Aremania Police ketika hendak away untuk cegah hal yang tak diinginkan,” papar Sudarmadji.
Mantan wartawan ini juga menyebut, Aremania sudah berinisiatif membangun kultur komunikasi dengan Bonek, yakni dengan datang setidaknya dua kali ke Polda Jatim untuk melakukan diskusi dan sharing. Dua hal ini sudah dipraktekkan oleh Aremania. Namun, ternyata bukan Aremania yang kurang serius membangun komunikasi dengan suporter Bonek.
“Dari pihak sana yang tak mau berekonsiliasi dengan kita, kalau sudah begitu, Menpora silakan mengedukasi dan membina suporter lain dengan dua hal itu, karena Aremania sudah melakukannya sejak lama,” tegas Sudarmadji.
Sementara itu, Korwil Amazon, Aremania Zona Dinoyo, Muhammad Zainuddin Yusrin, alias I’in menyebut, harusnya Boneklah yang turut aktif menjalin komunikasi dengan Aremania bila ingin damai.
“Ini pertanyaan sulit, kapan Aremania Bonek damai. Aremania sudah melakukan semua upaya agar tak terjadi kisruh, kami sampai bosan. Harusnya pertanyaan kapan damai itu diberikan pada Bonek, bukan kami Aremania,” tutur I’in kepada Malang Post.
Dengan suporter lain, Aremania bisa melakukan rekonsiliasi dan perdamaian, antara lain pada Deltrasmania dan Pasoepati yang pernah terjadi gesekan.(fin/jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Okto Merasa Dibohongi Persepar
Redaktur : Tim Redaksi